KAB. TANGERANG, RADAR24NEWS.COM-Suasana damai di Perumahan Mutiara Sedong, Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, mendadak berubah menjadi ruang perjuangan warga. Mereka satu suara: menolak pembangunan jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang bakal melintasi atap rumah mereka.
Bukan tanpa alasan. Di balik spanduk-spanduk penolakan yang kini terpasang di berbagai sudut perumahan, tersimpan kekhawatiran tentang masa depan kesehatan dan kenyamanan hidup.
“Kami bukan menolak pembangunan, tapi tolong perhatikan dampaknya. Ini soal keselamatan keluarga kami,” ucap Yudiono, salah satu pengurus RT setempat, Minggu (1/6/2025).
Warga Merasa Tak Dilibatkan
Menurut Yudiono, warga Perumahan Mutiara Sedong merasa proses sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Sodong terkait proyek SUTT sangat minim dan tidak menyeluruh. Banyak dari mereka yang baru mengetahui perlintasan jalur listrik tegangan tinggi itu ketika alat berat dan rencana teknis mulai menyebar dari mulut ke mulut.
“Sosialisasi tidak transparan. Kami ingin tahu dampaknya, prosedurnya, dan mengapa jalurnya harus di sini,” tegasnya.
Padahal, sesuai prosedur, setiap proyek infrastruktur berskala besar seperti SUTT seharusnya melalui tahapan komunikasi yang intensif dengan masyarakat terdampak.
Kekhawatiran Soal Dampak Kesehatan dan Sosial
Penolakan warga bukan sekadar emosional. Mereka mencemaskan kemungkinan radiasi elektromagnetik dari kabel SUTT yang melintas terlalu dekat dengan rumah tinggal. Selain itu, ada kekhawatiran soal penurunan nilai properti dan terganggunya kenyamanan anak-anak bermain di lingkungan sekitar.
“Kami khawatir anak-anak jadi terbatas bermain karena takut ada kabel tegangan tinggi di atas kepala,” kata Euis, seorang ibu rumah tangga di perumahan itu.
Baca Juga: Bupati Tangerang ‘Pindahkan’ Puskesmas Binong, Ini Alasannya!
Warga Ingin Dialog Terbuka
Saat ini warga masih menunggu tanggapan resmi dari Pemerintah Desa dan pihak pelaksana proyek. Mereka berharap pemerintah membuka ruang dialog yang jujur, terbuka, dan memperhatikan aspirasi masyarakat.
“Kami hanya ingin hak kami dihormati. Kalau memang aman, jelaskan dengan bukti. Jangan asal bangun,” tambah Yudiono.
Perumahan Mutiara Sedong Jadi Sorotan
Kasus ini membuat Perumahan Mutiara Sedong menjadi sorotan publik di wilayah Tigaraksa. Isu ini juga menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur harus berjalan seiring dengan penghormatan terhadap warga yang terdampak.
Warga berharap suara mereka tidak hanya didengar, tetapi juga dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan yang adil dan berkelanjutan.
Editor: Imron Rosadi