KOTA TANGERANG, RADAR24NEWS.COM-Suasana pagi di kawasan Sudimara Barat, Ciledug, Kota Tangerang mendadak berubah mencekam pada Kamis (8/5/2025). Sekitar pukul 06.00 WIB, kobaran api melalap sebuah rumah warga yang terletak di tengah perkampungan. Asap hitam mengepul, memecah keheningan pagi, membuat warga sekitar panik dan berhamburan ke luar rumah.
Kronologi Kejadian Kebakaran di Sudimara Barat
Menurut keterangan dari Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Andia Rahman, penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting listrik dari instalasi rumah yang sudah tua. Begitu menerima laporan, tim UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Korban Pos Ciledug langsung diterjunkan ke lokasi kejadian.
“Tim bergerak cepat setelah menerima laporan sekitar pukul 06.00 WIB. Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 07.45 WIB,” ujar Andia saat dikonfirmasi.
Kobaran api berhasil dijinakkan setelah lebih dari satu jam proses pemadaman intensif. Petugas damkar berjibaku memadamkan api agar tidak menjalar ke bangunan lain yang berdekatan.
Kerugian Ditaksir Rp100 Juta, Tidak Ada Korban Jiwa
Meski tak ada korban jiwa dalam insiden ini, kerugian material akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp100 juta. Rumah yang terbakar mengalami kerusakan parah, terutama di bagian atap dan ruang tengah yang menjadi pusat api berasal.
“Kerugiannya diperkirakan sekitar seratus juta rupiah. Tidak ada korban jiwa, namun beberapa barang berharga tidak sempat diselamatkan,” imbuh Andia.
Baca Juga: Kado Hardiknas 2025, Bus Sekolah Gratis Resmi Diluncurkan di Kota Tangerang
Imbauan BPBD Kota Tangerang
BPBD Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi kebakaran, terutama akibat korsleting listrik yang kerap terjadi di rumah dengan instalasi lama. Warga juga diingatkan agar segera melapor ke Call Center Tangerang 112 jika mendapati tanda-tanda kebakaran atau kondisi darurat lainnya.
“Kesigapan masyarakat dalam melapor juga sangat penting. Semakin cepat ditangani, semakin kecil potensi kerugiannya,” tegasnya.
Editor: Imron Rosadi