PANDEGLANG, RADAR24NEWS.COM-Dua tukang bangunan tertimbun tanah longsor saat menggali pondasi di Kampung Kadu Belang, Desa Sodong, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu (15/2/2025) siang. Dalam peristiwa ini, satu orang tewas dan satu lainnya kritis.
Korban tewas diketahui bernama Entis (52), sementara korban selamat Muslim (52) mengalami luka serius.
“Kedua tukang bangunan tertimbun longsor, satu meninggal dunia dan satu dalam kondisi kritis,” ujar Kepala Desa Sodong, Rizki, saat dikonfirmasi melalui telepon, Minggu (16/2/2025).
Baca juga: Anggaran Dipangkas Rp107 Miliar, Pelayanan Publik Terdampak di Pandeglang?
Tanah Setinggi 12 Meter Mendadak Runtuh
Menurut Rizki, kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB saat empat tukang bangunan tengah menggali tanah untuk membuat pondasi bangunan.
Namun, tanpa diduga, tebing tanah setinggi 12 meter di samping rumah tiba-tiba runtuh dan menimbun dua dari empat pekerja yang ada di lokasi.
“Galian pondasi itu tepat berada di tanah yang curam,” ungkap Rizki.
Sementara jenazah Entis telah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan, Sementara Muslim dirujuk ke RSUD Kabupaten Pandeglang untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka, sementara Muslim kondisinya mulai membaik setelag mendapatkan perawatan di RSUD Kabupaten Pandeglang,” pungkas Rizki.
Kesaksian Warga dan Evakuasi
Sementara itu, salah satu saksi mata, Hendra (40), warga setempat, mengaku sempat mendengar suara gemuruh sebelum tanah longsor terjadi. Selanjutnya ia langsung menuju lokasi untuk mengetahui peristiwa tersebut.
“Saya lagi di kebun dekat situ, tiba-tiba ada suara ‘bruk’ keras banget. Pas saya lihat, tanah sudah longsor dan dua orang tertimbun. Kami langsung panggil warga buat nolongin,” ujar Hendra.
Begitu kejadian terjadi, warga sekitar bersama pihak kepolisian dan TNI segera melakukan evakuasi. Korban Muslim yang kritis langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan. warga yang ikut membantu evakuasi, proses penyelamatan berlangsung cukup sulit karena kondisi tanah yang masih labil.
“Kami pakai cangkul buat gali tanahnya pelan-pelan, soalnya takut longsor lagi. Alhamdulillah, satu korban bisa diselamatkan, tapi yang satunya sudah nggak tertolong,” tutup Hendra.
Penulis: Agus
Editior : Imron Rosadi