TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Suasana duka menyelimuti Universitas Buddhi Dharma, Kota Tangerang, usai insiden tragis yang terjadi pada Senin (16/6/2025) sore. Seorang mahasiswa ditemukan tewas diduga akibat gantung diri di lantai dua gedung utama kampus. Namun, alih-alih mendapat kejelasan, publik justru disuguhi sikap tertutup dari pihak kampus yang menimbulkan spekulasi dan tanda tanya besar.
Tragedi Mahasiswa Gantung Diri di Universitas Buddhi Dharma
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, peristiwa terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Korban berjenis kelamin laki-laki dan diketahui merupakan mahasiswa semester akhir jurusan Sistem Informatika. Berdasarkan informasi dari warga sekitar, korban berdomisili di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Tak lama setelah kejadian, petugas kepolisian dan ambulans tiba di lokasi. Namun, alih-alih transparansi, lingkungan kampus langsung diperketat. Awak media yang hendak melakukan peliputan dihalangi masuk. Lima petugas keamanan kampus menutup rapat akses masuk, memicu ketegangan dengan jurnalis yang sedang bertugas.
“Kami hanya ingin mendapat keterangan resmi, bukan menerobos. Tapi tidak ada satu pun yang mau berbicara,” ujar Hendrik seorang wartawan media online.
Baca Juga: Tragis! Wartawan Kota Tangerang Dianiaya Saat Meliput Event Warga
Kampus Bungkam, Wartawan Diblokir
Upaya mencari informasi lebih lanjut dari pihak Universitas Buddhi Dharma menemui jalan buntu. Hingga Senin malam, belum ada konferensi pers atau pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pihak rektorat atau humas kampus.
Yang lebih mencurigakan, evakuasi jenazah dilakukan secara tertutup melalui jalur belakang kampus sekitar pukul 18.41 WIB. Petugas keamanan mengawal ketat proses tersebut. Ambulans langsung membawa jenazah menuju RS untuk keperluan visum.
Keterangan Polisi Masih Minim
Petugas Polsek Karawaci, yang ditemui di lokasi, hanya membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai kematian seorang mahasiswa di Universitas Buddhi Dharma. Namun ia enggan memberikan informasi lebih rinci.
“Masih dalam tahap penyelidikan. Kami belum bisa memberikan keterangan soal motif atau kronologi lengkap,” katanya yang enggan menyebutkan namanya.
Pedagang Sekitar: “Panik dan Dilarang Dekat”
Seorang pedagang makanan ringan di sekitar kampus, Ibu Wati, mengaku melihat kerumunan mahasiswa yang tampak panik.
“Tiba-tiba ramai, banyak yang menangis. Tapi pas kami mau lihat, satpam langsung minta menjauh. Katanya ada kejadian serius,” ujarnya.
Publik Menuntut Transparansi dari Universitas Buddhi Dharma
Kasus ini menimbulkan sorotan tajam terhadap pengelolaan krisis dan keterbukaan informasi di institusi pendidikan tinggi. Publik berharap Universitas Buddhi Dharma segera memberikan klarifikasi resmi dan tidak bersikap tertutup terhadap peristiwa tragis ini.
“Tanpa transparansi, berbagai spekulasi liar akan terus berkembang. Hal ini tak hanya merugikan reputasi kampus, tapi juga keluarga korban dan mahasiswa lainnya yang sedang berduka,” kata Riko, warga Karawaci.
 
			 
                                






































 
					









