JAKARTA, RADAR24NEWS.COM-Pengusaha asal Kalimantan Selatan yang dikenal dengan julukan Crazy Rich, Haji Isam, kembali menjadi sorotan publik setelah perusahaannya resmi mengakuisisi sebagian saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI), anak usaha dari PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang mengelola restoran cepat saji KFC di Indonesia.
FAST mengumumkan bahwa pihaknya telah melepas 15 persen saham JAI kepada PT Shankara Fortuna Nusantara, perusahaan yang terafiliasi dengan Haji Isam. Nilai transaksi mencapai Rp54,4 miliar, sebagaimana diumumkan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/7/2025).
FAST Tetap Jadi Pemegang Saham Pengendali
Meskipun melepas sebagian saham, FAST tetap menjadi pemegang saham pengendali di JAI dengan kepemilikan sebesar 55 persen. Langkah ini diyakini akan tetap memberikan manfaat strategis bagi FAST, khususnya dalam hal efisiensi harga pasokan daging ayam dari JAI, serta meningkatkan profitabilitas dari lini usaha peternakan ayam terintegrasi.
“Transaksi ini membuka ruang kerja sama baru dalam memperluas daya saing dan kemampuan finansial JAI,” ujar Dalimin Juwono, Corporate Secretary FAST dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. Dikutip Sabtu (5/7/2025).
Baca Juga: Wisata Kuliner Unik di Kecamatan Cigemblong, Berburu Gula Aren Asli dari Tungku Tradisional
Perusahaan Anak Haji Isam Ambil Alih Saham
PT Shankara Fortuna Nusantara, perusahaan penerima saham, dimiliki oleh Liana Saputri dan Putra Rizky Bustaman, yang merupakan anak dan menantu dari Haji Isam. Keduanya masing-masing memegang 45 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh Bani Adityasuny Ismiarso.
Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan besar daging ayam dan olahan, termasuk daging ayam beku, olahan, dan diawetkan. Langkah ini memperluas ekspansi bisnis keluarga Haji Isam ke sektor pangan nasional setelah sebelumnya kuat di sektor batu bara, pelayaran, dan perkebunan.
Profil Harta Kekayaan Anak Haji Isam Capai Triliunan
Haji Isam, atau Samsudin Andi Arsyad, merupakan sosok di balik Grup Jhonlin, salah satu konglomerasi besar di Kalimantan. Anak-anaknya juga tercatat sebagai pemegang saham besar di berbagai emiten di Bursa Efek Indonesia, termasuk PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN).
Berdasarkan data, kekayaan saham Liana Saputri dan Jhony Saputra di PGUN pernah mencapai Rp6,53 triliun, meski kini menyusut menjadi sekitar Rp2,24 triliun akibat penurunan harga saham dan aksi divestasi.
Ekspansi Bisnis Haji Isam Semakin Luas
Masuknya Haji Isam ke bisnis daging ayam olahan melalui akuisisi saham JAI menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat lini pangan nasional. Langkah ini juga mencerminkan perluasan gurita bisnis keluarga ke sektor ritel makanan, yang strategis untuk jangka panjang.