JAKARTA, RADAR24NEWS.COM–Eks Ketua KPK Abraham Samad hadir di Polda Metro Jaya, Selasa (12/8/2025), guna memenuhi pemeriksaan kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kedatangannya menarik perhatian publik karena didampingi sejumlah tokoh nasional dan puluhan pendukung.
Sekitar pukul 10.32 WIB, Abraham Samad terlihat memasuki area Polda Metro Jaya. Ia tampak didampingi mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, dan pengacara senior Todung Mulya Lubis. Puluhan masyarakat juga ikut hadir memberikan dukungan moral, membawa poster dengan berbagai pesan pro-demokrasi.
“Saya akan lawan habis-habisan. Ini bukan cuma soal saya, tapi soal masa depan demokrasi Indonesia,” tegas Abraham Samad sebelum memasuki ruang penyidik.
Abraham Samad Menilai Ada Upaya Pembungkaman

Menurut Samad, kasus ini tidak bisa dilepaskan dari sikap kritis yang sering ia sampaikan. Ia menduga ada pihak yang ingin membungkam suara oposisi dengan memanfaatkan instrumen hukum.
“Arah kasus ini jelas mengarah pada pembungkaman. Di negara demokrasi, mengkritik adalah hal wajar. Jangan biarkan hukum digunakan sebagai senjata politik balas dendam,” ujarnya.
Baca Juga: Eks Ketua KPK Ikut Demo Tolak PIK 2 di Kronjo Tangerang
Kronologi Singkat Kasus
Kasus dugaan ijazah palsu Jokowi berawal dari laporan sejumlah pihak yang mempertanyakan keaslian dokumen pendidikan sang mantan presiden. Meski Jokowi dan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan klarifikasi, perdebatan di ruang publik tetap bergulir.
Sebelumnya, Abraham Samad turut menekankan pentingnya keterbukaan dokumen publik demi menjaga integritas pejabat negara. Polisi hingga kini belum mengumumkan status hukumnya, namun pemanggilan sebagai saksi pekan lalu memunculkan spekulasi bahwa statusnya bisa naik menjadi tersangka.
Dukungan Publik Mengalir
Selain tokoh nasional, massa pendukung yang hadir juga membawa poster bertuliskan “Lawan kriminalisasi, pembungkaman kebebasan berpendapat” dan “Keadilan akan menemukan jalannya”. Kehadiran mereka menjadi simbol solidaritas terhadap Abraham Samad di tengah proses hukum yang sedang dijalaninya.