LEBAK, RADAR24NEWS.COM–Jembatan Cipari yang menghubungkan Desa Situmulya dan Desa Gunungwangun, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, kini dalam kondisi rusak parah. Jembatan berbahan kayu yang dibangun secara swadaya usai diterjang banjir bandang pada 2023, kini nyaris tidak layak dilintasi. Warga mendesak pemerintah segera turun tangan melakukan perbaikan, mengingat jembatan ini menjadi satu-satunya akses utama warga untuk kegiatan pertanian dan pendidikan.
Jembatan Vital untuk Ekonomi dan Pendidikan Warga
Kepala Desa Situmulya, Sukardi, menegaskan bahwa Jembatan Cipari merupakan infrastruktur vital bagi dua desa. Selain sebagai jalur utama pengangkutan hasil panen, jembatan tersebut juga dilalui anak-anak sekolah setiap hari.
“Perlu dijetahui bahwa jembatan ini merupakan satu-satunya akses utama bagi warga dua desa, baik untuk keperluan ekonomi maupun pendidikan. Tapi kondisinya sekarang sudah sangat mengkhawatirkan. Kami sudah berulang kali mengusulkan ke pemerintah daerah, tapi belum juga diperbaiki,” ujar Sukardi (14/4/2025).
Menurut Sukardi, jembatan semi permanen tersebut dibangun dari kayu oleh warga bersama pemerintah desa karena keterbatasan anggaran. Namun, material kayu kini sudah rapuh dan membahayakan pengguna.
“Kami tentu ingin membangun jembatan permanen. Namun anggaran desa sangat terbatas, sementara kerusakannya cukup parah. Kami sangat berharap intervensi dari pemerintah daerah,” lanjutnya.
Baca Juga: Kontingen MTQ Lebak Bertekad Pecahkan Rekor di MTQ Banten 2025
Jalan Penghubung Juga Rusak Parah
Selain jembatan, Sukardi juga mengungkapkan bahwa kondisi jalan penghubung menuju Kasepuhan Cisitu, kawasan wisata budaya, juga rusak berat. Kerusakan ini menghambat aktivitas warga dan berpotensi menurunkan geliat ekonomi lokal.
“Jalan menuju kasepuhan juga rusak parah. Kami sudah mengusulkan berkali-kali, tapi belum ada respon. Ini bukan sekadar kenyamanan, tapi menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” ungkapnya.
Warga: Jangan Tunggu Korban Jatuh
Keluhan serupa disampaikan oleh warga sekitar, Yayah (48), yang mengaku khawatir melihat kondisi jembatan yang kian memprihatinkan. Ia menyebut bahwa anak-anak harus melintasi jembatan itu setiap hari dengan risiko tinggi.
“Kalau hujan deras, air sungai naik dan jembatannya goyang. Kita takut kalau sampai ada yang jatuh. Jangan tunggu ada korban dulu baru diperbaiki,” tegasnya.
Harapan Percepatan Perbaikan dari Pemerintah
Masyarakat berharap pemerintah Kabupaten Lebak, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), segera merespons dan melakukan perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, tim Radar24news.com masih berupaya mengonfirmasi pihak Dinas PUPR Lebak terkait rencana tindak lanjut terhadap laporan kerusakan jembatan dan jalan di kawasan Cipari.
Editor: Imron Rosadi












































