JAKARTA, RADAR24NEWS.COM—Dunia kembali menundukkan kepala, bukan karena perang atau perebutan kekuasaan, tapi karena sebuah kisah cinta dan keteguhan yang berlangsung selama dua dekade di balik tirai rumah sakit. Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal atau Sleeping Prince, tutup usia setelah dua dekade dalam keadaan koma.
Anak dari bangsawan Arab Saudi, Pangeran Khaled bin Talal, dan keponakan dari miliarder terkenal, Pangeran Al Waleed bin Talal, ini bukan hanya simbol kemewahan kerajaan—ia telah menjadi ikon harapan, kesabaran, dan cinta ayah kepada anak.
Tidur Panjang Sejak 2005
Kisah ini bermula di tahun 2005. Ketika itu, kecelakaan hebat menimpa Prince Al Waleed bin Khaled bin Talal yang kala itu baru berusia 15 tahun dan menempuh pendidikan militer di London—mengakibatkan cedera otak berat yang membuatnya koma hingga akhir hayatnya di Juli 2025.
Namun yang membuat dunia tersentuh bukan hanya lamanya waktu ia terbaring, melainkan kisah pengabdian sang ayah, yang menolak menyerah. Pangeran Khaled tidak ingin mencabut alat bantu hidup. “Anak saya masih ada. Saya percaya pada mukjizat Tuhan,” ujarnya suatu waktu kepada media lokal.
Gerakan Kecil yang Menghidupkan Harapan
Selama dua dekade itu, kamar rawat sang pangeran tak pernah sepi. Keluarga, ulama, hingga rakyat biasa kerap datang membacakan doa dan Al-Qur’an. Dalam beberapa video yang sempat viral, terlihat Prince Al Waleed menggerakkan jari atau kelopak mata saat mendengar suara ayat suci—sebuah respons kecil yang dirayakan seperti mukjizat besar.
Sang ayah tak pernah pergi jauh dari sisi anaknya. Ia menyulap ruang rawat menjadi ruang ibadah dan harapan, hingga disebut banyak orang sebagai “istana iman dan kesabaran”.
Ucapan Duka dan Doa Mengalir
Kabar wafatnya Sleeping Prince menyebar cepat di Medsos (media sosial). Tagar #SleepingPrince menjadi trending global. Ribuan warganet dari berbagai negara menyampaikan duka dan kekaguman atas cinta seorang ayah yang tak tergoyahkan.
“Meski matamu terpejam selamanya, jiwamu bersinar lebih terang dari sebelumnya. Selamat tidur, Pangeran terkasih,” tulis Bhanda @batamo, seorang pengguna Twitter dari Jogjakarta Indonesia, Minggu (20/7/2025).
Warisan Tak Terucap
Pangeran Al Waleed bin Khaled bin Talal memang tak banyak bicara, tak sempat merayakan ulang tahun ke-21, apalagi menikah. Namun perjuangannya selama 20 tahun menjadi pengingat kuat bahwa kehidupan bukan selalu tentang panjangnya usia, tapi dalamnya makna yang ditinggalkan.
Kini, Sleeping Prince telah terjaga dalam keabadian. Tapi kisahnya—dan cinta ayahnya—akan terus hidup di hati mereka yang percaya bahwa harapan, seberapa pun kecilnya, selalu pantas diperjuangkan.
 
			 
                                






































 
					




