KAB. TANGERANG, RADAR24NEWS.COM-Pemkab Tangerang baru saja merilis gebrakan kesehatan anak bernama Intan Emas Kabupaten Tangerang—program “investasi balita” bernilai Rp1,1 triliun! Bukan kaleng‑kaleng, anggaran jumbo ini diplot untuk mengawal tumbuh kembang bocil Tangerang dari kandungan sampai usia lima tahun. Targetnya? Lahirnya “sultan cilik” yang sehat, cerdas, dan bebas stunting. Anggaran besar itu gaes dimasukan dalam program Intan Emas
Apa Itu Intan Emas Kabupaten Tangerang?
1. Deteksi Dini dan Tumbuh‑Kembang Balita
- Pemeriksaan 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).
- Klinik Tumbuh Kembang Level III di RSUD Kabupaten Tangerang.
2. Pemantauan Digital Terintegrasi
- Data kesehatan balita terhubung dari RSUD ↔ puskesmas ↔ posyandu via aplikasi.
3. Upgrade SDM Medis & Kader Posyandu
- Pelatihan rutin, beasiswa dokter spesialis anak, hingga insentif kader.
4. Rujukan Berjenjang Super Cepat
- Kalau balita butuh penanganan lanjut, rujukan ke RS tipe lebih tinggi cukup pakai kode QR.
Kenapa Rp1,1 Triliun?
- Anggaran kesehatan Pemkab Tangerang 2025 = 23 % APBD (standar nasional cuma 10 %).
- Fokus habis‑habisan di pencegahan stunting & nutrisi 1.000 HPK—fase paling krusial otak dan fisik balita.
Bupati Moch Maesyal Rasyid: “Kalau balitanya sehat, SDM masa depan Kanupaten Tangerang bakal punya competitive edge (unggul),” ujar Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid berdasarkan keterangan terulisnya, Selasa (17/6/2025).
Baca Juga: Jumlah ASN Kabupaten Tangerang Capai 16.000, Wabup Intan: ‘Saatnya Makin Responsif!’
Target 2025–2029
|
Indikator |
Angka Sekarang |
Target 2029 |
| Prevalensi stunting | 16 % | < 7 % |
| Balita rutin timbang & ukur | 78 % | > 95 % |
| Posyandu aktif digital | 32 % | 100 % |
Tantangan di Lapangan
- Komitmen lintas OPD – Intan Emas butuh kolaborasi Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, hingga Dinas Pendidikan.
- Literasi gizi keluarga – Percuma anggaran besar jika keluarga masih doyan junk food.
- Monitoring transparan – Warga dan media harus ikut pantau realisasi Rp1,1 triliun biar tak “menguap”.
Call to Action
- Orang Tua: rajin ke posyandu, manfaatkan klinik tumbuh‑kembang.
- Pemuda Milenial & Gen Z Tangerang: jadi #KaderDigital, bantu edukasi gizi via media sosial.
- Pemkab Tangerang: pastikan dashboard data Intan Emas bisa diakses publik (tanpa bocorin privasi), supaya transparan.
Intan Emas Kabupaten Tangerang diharapkan jadi blueprint investasi balita di Indonesia: duit besar, hasil besar, output jelas—bukan sekadar plakat launching. Karena “sultan” yang sesungguhnya adalah anak sehat yang siap memimpin masa depan.
Suara Warga: “Semoga Bukan Cuma Seremoni”
Yeni (27), ibu muda asal Kecamatan Pasar Kemis, mengaku antusias tapi tetap pasang “filter realita”:
“Kalau benar anggarannya segede itu, mantap! Tapi semoga cek kesehatannya beneran rutin, bukan cuma di awal doang. Saya mau anak saya tumbuh jadi #SultanCilik versi sehat, bukan sultan tagihan dokter,” candanya sambil tertawa.
Asep (35), ayah dua balita di Kelapa Dua, menambahkan:
“Harapannya posyandu nggak kekurangan alat. Jangan sampai cuma re-branding nama, tapi timbangan masih karatan,” ujar Asep sembari mendampingi anaknya imunisasi.
Editor: Imron Rosadi












































