LEBAK, RADAR24NEWS.COM-Warga Kabupaten Lebak diminta waspada dengan penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Pasalanya, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebak masih menunjukkan angka yang cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, dalam sebulan atau Januari hingga 17 Februari 2025, tercatat sebanyak 151 kasus DBD. Pasiennya tersebar di 30 Puskesmas di Kabupaten lebak
Penyebaran Kasus DBD di Lebak
Rohmat Puji Raharjo, Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Lebak, menyatakan bahwa hampir seluruh wilayah Lebak terdampak DBD. “Per 17 Februari 2025, tercatat 151 kasus DBD yang tersebar di 30 Puskesmas dari 42 Puskesmas di Lebak,” kata Rohmat, Selasa (18/2/2025).
Faktor Penyebab Tingginya Kasus DBD
Rohmat menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya jumlah kasus DBD di Kabupaten Lebak. Selain musim penghujan yang memperburuk kondisi, cuaca ekstrem juga turut mempercepat perkembangan nyamuk pembawa virus Dengue, Aedes aegypti. Kebersihan lingkungan yang kurang terjaga juga menjadi faktor utama penyebaran penyakit ini.
“Faktornya banyak, diantaranya karena cuaca kurang bersahabat, dan dari faktor lingkungan yang tidak bersih,” terangnya.
Baca juga: Perjalanan Dinas DPRD Lebak Terancam Dipangkas, Ini Alasannya
Langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes Aegypti
Dinkes Kabupaten Lebak terus melakukan berbagai langkah untuk mencegah penyebaran DBD. Salah satunya adalah melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang melibatkan kegiatan 3M Plus. Langkah-langkah dalam 3M Plus ini meliputi:
✅ Menguras tempat penampungan air secara rutin.
✅ Menutup rapat wadah penyimpanan air agar nyamuk tidak bertelur.
✅ Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
✅ Plus upaya tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti nyamuk, dan memasang kelambu saat tidur.
“Dengan kebersihan yang baik, penyebaran virus DBD bisa lebih mudah dicegah,” ujar Rohmat.
Peran Masyarakat dalam Pencegahan DBD
Pencegahan DBD memerlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari penumpukan sampah yang dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
Dengan kesadaran masyarakat yang lebih tinggi terhadap pentingnya menjaga kebersihan, diharapkan angka kasus DBD di Kabupaten Lebak dapat berkurang, dan masyarakat dapat terlindungi dari bahaya penyakit tersebut.
“Saya berharap, masyarakat berperan aktif untuk menjaga lingkungan bersih. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab DBD,” pungkas Rohmat.
Penulis: Asep
Editor: Imron Rosadi