TANGERANG, RADAR24NEWS.COM –Warga Kota Tangerang Selatan diimbau untuk lebih berhati-hati saat berbelanja di pasar tradisional maupun tempat lainnya. Pasalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tangerang menemukan tahu yang mengandung formalin di Pasar Delapan Alam Sutera.
Selain tahu berformalin, petugas BPOM juga mendeteksi bakso yang mengandung boraks serta kue basah yang menggunakan pewarna tekstil. Penemuan ini terjadi saat BPOM melakukan uji sampel makanan di pasar tersebut.
Hasil Uji Sampel BPOM
Menurut Infokom BPOM Tangerang Raya, Sandhy, pengujian yang dilakukan menemukan beberapa bahan makanan berbahaya yang beredar di pasaran.
“Berdasarkan uji sampel yang kami lakukan di Pasar Delapan Alam Sutera, ditemukan tiga jenis tahu mengandung formalin, mi kuning juga mengandung formalin, bakso mengandung boraks, serta kue basah yang mengandung pewarna tekstil,” ujar Sandhy kepada wartawan, Selasa (25/2/2025).
Baca juga: Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok di Tangerang Selatan Diklaim Stabil
Bahaya Zat Kimia dalam Makanan
Sandhy menjelaskan bahwa zat kimia berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
“Makanan yang mengandung formalin, boraks, dan pewarna tekstil memang tidak langsung menimbulkan penyakit. Namun, zat kimia ini dapat menumpuk di dalam tubuh dan dalam jangka panjang bisa memicu radikal bebas hingga kanker. Kecuali jika makanan tersebut mengandung mikroba berbahaya, efeknya bisa langsung dirasakan,” jelasnya.
Imbauan bagi Masyarakat
BPOM mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat membeli makanan, khususnya di pasar-pasar tradisional. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Memilih makanan dari sumber yang terpercaya.
- Memeriksa tekstur dan bau makanan, karena bahan berformalin biasanya lebih kenyal dan tidak mudah rusak.
- Menghindari makanan yang memiliki warna mencolok atau tidak wajar.
- Memanfaatkan informasi dari BPOM untuk mengetahui produk-produk yang sudah diuji keamanannya.
Dengan meningkatnya kewaspadaan masyarakat, diharapkan peredaran makanan berbahaya dapat diminimalisir dan kesehatan konsumen tetap terjaga.
Editor: Imron Rosadi