SERANG, RADAR24NEWS.COM-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus melakukan upaya untuk menarik invesatsi asing ke Provinsi Banten. Upaya ini menemui hasil, dimana PT Jaya Dinasti Indonesia (JDI), perusahaan asal Tiongkok, berencana menanamkan investasi senilai Rp600 miliar untuk mengembangkan kawasan industri di Kota Serang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten, Virgojanti, mengungkapkan bahwa ketertarikan PT JDI muncul setelah kunjungan Pemprov Banten ke Tiongkok pada Januari 2025. Dalam pertemuan dengan Asosiasi Kamar Dagang Linhai, Zhejiang, sejumlah pengusaha Tiongkok melihat potensi besar Banten sebagai tujuan investasi.
“Mereka tertarik untuk berinvestasi dalam pengelolaan kawasan industri di Kota Serang. Ini merupakan peluang besar bagi kita,” ujar Virgojanti kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).
Fokus Investasi di Lahan 150 Hektare di Kecamatan Kasemen Serang
Virgojanti menjelaskan bahwa investasi tersebut akan difokuskan pada lahan seluas 150 hektare di Kecamatan Kasemen. Saat ini, Pemprov Banten masih melakukan pembahasan teknis sebelum proyek dapat direalisasikan.
Selain itu, dalam waktu dekat, perwakilan dari Zhejiang akan mengunjungi Banten untuk menindaklanjuti rencana tersebut.
“Pemerintah Tiongkok tengah menggeser industri dari Zhejiang ke luar negeri. Ini menjadi peluang besar bagi Banten, mengingat negara-negara seperti Vietnam dan Indonesia menjadi target utama relokasi tersebut. Namun, informasi mengenai Banten di kalangan investor masih minim,” jelasnya.
“Dalam pertemuan kemarin, kami memaparkan potensi besar Banten, mulai dari kesiapan infrastruktur hingga kebijakan investasi. Respons mereka cukup positif, dan kami berharap rencana ini bisa segera terealisasi,” tambahnya.
Baca juga: Remaja 17 Tahun Tenggelam di Kolam Bekas Galian di Serang, Ini Kronologisnya
Tiongkok Jadi Salah Satu Investor Terbesar di Banten
Selain PT JDI, beberapa perusahaan Tiongkok lainnya juga menunjukkan minat untuk berinvestasi di Banten, termasuk industri tekstil, fiber optik, serta IT Cerdas Dahua, produsen CCTV dan IP Camera terbesar di dunia.
“Investasi dari Tiongkok sebenarnya bukan hal baru bagi Banten. Sepanjang 2024, Tiongkok menjadi salah satu investor asing terbesar di provinsi ini, dengan total Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp4,62 triliun. Meski demikian, jumlah tersebut masih lebih kecil dibandingkan dengan investasi dari Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Korea Selatan,” jelas Virgojanti.
Pemprov Banten Percepat Infrastruktur untuk Dukung Investasi
Virgojanti menambahkan bahwa Pemprov Banten akan mempercepat pembangunan infrastruktur dan menyempurnakan regulasi guna menarik lebih banyak investor. Hal ini dilakukan untuk mencapai target investasi nasional sebesar Rp1.905 triliun pada 2025, serta target daerah sebesar Rp120 triliun.
“Kami tidak hanya menunggu investor datang, tetapi juga aktif menjemput bola. Pemerintah ingin memastikan bahwa ketika investor tiba, Banten sudah siap dengan segala fasilitas yang dibutuhkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa masuknya investasi besar harus tetap seimbang dengan keberlanjutan lingkungan. Pemprov Banten akan memastikan bahwa setiap investor mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku.
“Kami menginginkan investasi yang tidak hanya menguntungkan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan, sesuai dengan standar yang diterapkan di negara asal investor,” tutupnya.
Penulis: Agus
Editor: Imron Rosadi