KABUPATEN LEBAK, RADAR24NEWS.COM– Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lebak melaporkan bahwa selama tahun 2024 terjadi ratusan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban jiwa serta kerugian material. Wilayah perkotaan, khususnya Kota Rangkasbitung, menjadi lokasi utama kejadian tersebut.
Menurut data resmi Satlantas Polres Lebak, tercatat sebanyak 155 kecelakaan lalu lintas terjadi sepanjang tahun 2024. Akibat insiden ini, 115 orang kehilangan nyawa, 29 mengalami luka berat, dan 165 lainnya menderita luka ringan. Total kerugian yang ditimbulkan dari kecelakaan-kecelakaan ini mencapai Rp 320 juta.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, jumlah kecelakaan yang tercatat lebih tinggi, yakni 347 kasus, yang melibatkan berbagai jenis kendaraan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Lebak, Ipda Aris Setyawan, menjelaskan bahwa insiden kecelakaan terjadi di berbagai lokasi, baik di jalan utama maupun jalan penghubung antarkawasan.
“Kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Lebak banyak terjadi di jalur utama, seperti Jalan Raya Rangkasbitung-Pandeglang, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Jenderal Sudirman, serta Jalan Raya Cileles-Gunungkencana,” ungkap Aris kepada wartawan pada Senin (20/1/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa berbagai faktor menjadi penyebab kecelakaan, mulai dari kelalaian manusia hingga kondisi kendaraan yang kurang layak.
“Penyebab utama kecelakaan meliputi kurangnya kehati-hatian pengemudi, jalan yang rusak, serta cuaca buruk yang sering kali membuat pengendara kehilangan kendali atas kendaraannya,” tambahnya.
Pandangan Masyarakat Terkait Tingginya Angka Kecelakaan
Di sisi lain, sejumlah warga Lebak turut memberikan pandangan terkait tingginya angka kecelakaan di wilayah tersebut. Salah satu warga Rangkasbitung, Aditya (35), menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi jalan yang menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan.
“Jalan di sekitar Rangkasbitung, terutama di jalur utama seperti Jalan Soekarno-Hatta, banyak yang berlubang dan minim penerangan. Ini membuat pengendara kesulitan, terutama saat malam hari atau saat hujan,” kata Aditya, Sabtu (18/1).
Senada dengan Aditya, Ratih (29), seorang pengendara roda dua, menyoroti pentingnya edukasi bagi pengguna jalan. Menurutnya, banyak pengendara yang masih tidak mematuhi aturan lalu lintas, seperti melawan arus atau tidak memakai helm.
“Kesadaran pengguna jalan masih rendah. Banyak yang tidak memakai helm, bahkan anak-anak sering terlihat membawa motor tanpa pengawasan,” ujar Ratih.
Langkah Pemkab Lebak untuk Menekan Angka Kecelakaan
Menanggapi tingginya angka kecelakaan, Pemerintah Kabupaten Lebak bersama Polres Lebak berencana mengintensifkan edukasi keselamatan berkendara serta perbaikan infrastruktur jalan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak, Irvan Suyatufika, menyampaikan bahwa perbaikan jalan akan menjadi prioritas di tahun 2025.
“Kami akan fokus memperbaiki jalur-jalur yang menjadi titik rawan kecelakaan, seperti Jalan Raya Rangkasbitung-Pandeglang dan Jalan Raya Cileles-Gunungkencana. Anggaran sudah disiapkan untuk perbaikan ini,” jelas Irvan.
Selain itu, kampanye keselamatan berkendara juga akan digalakkan, terutama kepada kalangan muda yang mendominasi pengguna jalan di Lebak.
“Kami berharap, dengan perbaikan jalan dan edukasi yang berkesinambungan, angka kecelakaan dapat ditekan secara signifikan,” tutup Irvan. (asep/imron)