SERANG, RADAR24NEWS.COM-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang telah mengalokasikan dana sebesar Rp560 juta untuk membangun kembali SMPN 2 Cikeusal yang mengalami kerusakan parah. Anggaran tersebut telah ditetapkan dalam APBD tahun 2025.
Kepala Dindikbud Kabupaten Serang, Asep Nugraha Jaya, menjelaskan bahwa usulan anggaran renovasi ruang kelas SMPN 2 Cikeusal telah diajukan sejak tahun lalu, dan kini telah resmi masuk dalam rencana pembangunan 2025.
“Renovasi di SMPN 2 Cikeusal sudah masuk dalam perencanaan pembangunan tahun depan. Ini menjadi prioritas kami, dan alokasi anggarannya pun telah disetujui,” ujar Asep melalui telepon, Kamis (30/1/2025).
Asep menyebutkan bahwa kondisi bangunan yang rusak memerlukan perhatian segera. Oleh karena itu, pihaknya telah menetapkan anggaran sebesar Rp560 juta untuk perbaikannya.
“Melihat kondisi di lapangan, bangunan SMPN 2 Cikeusal memang sudah tidak layak. Karena itu, kami pastikan perbaikannya menjadi prioritas, dan anggaran sebesar Rp560 juta telah disiapkan,” jelasnya.
Baca juga: Puluhan Tahun Tanpa Perbaikan, Atap Kelas SMPN 2 Cikeusal Ambruk
Meski dana telah tersedia, Asep mengungkapkan bahwa proses pembangunan masih harus melalui beberapa tahapan sebelum bisa dimulai. Salah satunya adalah prosedur lelang yang harus dijalankan terlebih dahulu.
“Memang kondisi sekolah sudah mendesak untuk direnovasi, tetapi tetap ada tahapan administrasi yang harus dilewati. Salah satunya proses lelang, yang semoga bisa berjalan lancar,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa renovasi SMPN 2 Cikeusal menjadi prioritas utama agar fasilitas pendidikan bisa kembali digunakan dengan nyaman. Saat ini, karena keterbatasan ruang kelas, para siswa terpaksa belajar di ruang-ruang lain seperti laboratorium, aula, dan ruang komputer.
“Untuk sementara, para siswa menyesuaikan dengan ruangan yang tersedia. Mereka menggunakan fasilitas lain karena bagaimanapun juga, kegiatan belajar harus tetap berlangsung,” pungkasnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa empat ruangan di SMPN 2 Cikeusal terdiri dari tiga ruang kelas dan satu ruang penyimpanan alat olahraga, roboh akibat tidak mendapatkan perawatan dalam waktu lama. Akibat kejadian ini, kegiatan belajar mengajar terganggu, dan pihak sekolah berharap renovasi bisa segera dilakukan tahun ini. (agus/imron)