KABUPATEN SERANG, RADAR24NEWS.COM-Ribuan petani di Kabupaten Serang masih enggan mendaftar Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Padahal, asuransi tersebut bermanfaat untuk melindungi mereka mendapatkan ganti rugi saat sawahnya gagal panen akibat bencan daln lainnya.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana Pertanian dan Pembinaan Usaha Pertanian pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Mahmud membenarkan masih banyak petani di Kabupaten Serang tidak daftar AUTP. Hal itu berdasarkan data di DKPP Kabupaten Serang, dimana dari total sekira 2.000 gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang jumlahnya perkelompok terdiri dari 30 petani, hanya tercatat 1.307 petani yang terdaftar di AUTP.
“Iya benar, masih banyak petani enggan ikut AUTP. Berdasarkan data kami, hanya 1.307 petani yang ikut AUTP dari total 2.000 Gapoktan. Pergapoktan beranggotakan 30 orang,” kata Mahmud kepada wartawan radar24news.com, Kamis (9/2/2023).
Mahmud mengaku, pihaknya sudah berusaha memberikan sosialiasi kepada para petani manfaat AUTP tersebut. Namun upaya tersebut belum direspon baik oleh para petani. Padahal, AUTP melindungi mereka mendapatkan ganti rugi saat sawahnya gagal panen akibat bencan daln lainnya.
“Manfaatnya dan iuran AUTP sudah sering kami sampaikan kepada petani, tapi masih banyak yang belum ikut dengan berbagai alasan,” tutupnya.
Terpisah, petani asal Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Suherman mengakui, masih banyak petani di Kecamatan Kopo enggan mendaftar AUTP. Alasanya, karena lahannya merasa aman dan pembayaran premi yang dibebankan kepada petani dinilai sebagai hal yang sia-sia.
“Ada dua faktor penyebabnya, lahan pertanian kami aman dan pembayaran premi itu sia-sia tidak pernah diklaim,” ucapnya.
Sebetulnya, lanjut Suherman, para petani di Kecamatan Kopo sudah perah mengikuti dengan membayar premi sebesar Rp35 ribu perhektare. Namun asuransi tersebut tidak pernah terpakai sehingga dinilai mubazir.
“Penah ikut dulu. Tapi karena sawah tidak pernah rusak, tidak pernah ikut lagi. Bayarnya Rp36 ribu, jadi mubazir jika ikut asuransi,” pungkasnya. (sur/imron)