SERANG, RADAR24NEWS.COM–Pemerintah Kota (Pemkot) Serang resmi merancang pembangunan sirkuit balap motor guna menanggulangi maraknya balapan liar yang kerap membahayakan keselamatan di jalan umum. Selain sebagai solusi keamanan, proyek ini juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi baru di kawasan Banten Lama.
Sirkuit Motor Akan Dibangun di Kawasan Wisata Religi
Wali Kota Serang, Budi Rustandi, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan sirkuit tersebut akan difokuskan di area belakang Vihara Avalokitesvara atau Petekong, tepatnya di kawasan Pantai Gope, Kecamatan Kasemen.
“Jika tidak ada kendala, lokasi pembangunan akan ditempatkan di area belakang vihara. Saya sudah meninjau langsung sambil ngabuburit untuk melihat potensi lahannya,” ujar Budi, Sabtu (5/4/2025).
Baca Juga: Lebaran di Balik Jeruji, Haru Pertemuan Warga Binaan Rutan Serang dengan Keluarga
Target Atasi Balap Liar dan Angkat Potensi Wilayah Termiskin
Budi menegaskan, pembangunan sirkuit ini bertujuan ganda. Selain menyediakan tempat yang aman bagi para pecinta otomotif, proyek ini juga menjadi bagian dari strategi mengangkat Kecamatan Kasemen—wilayah termiskin di Kota Serang—melalui geliat ekonomi lokal.
“Jika ada event balap di sana, roda ekonomi pasti bergerak. UMKM bisa berkembang, dan warga sekitar terlibat langsung. Ini tidak hanya soal otomotif, tapi juga kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Buka Peluang Atlet Lokal dan Kolaborasi dengan Komunitas
Menurut Budi, keberadaan sirkuit resmi juga akan membuka peluang lahirnya atlet balap motor lokal yang dapat bersaing di tingkat nasional. Pemkot pun membuka ruang kerja sama dengan komunitas otomotif dan sponsor kejuaraan.
“Dengan fasilitas memadai, saya yakin anak-anak muda Serang bisa berprestasi dan mengharumkan nama daerah,” tegasnya.
Tahap Perencanaan dan Respons Warga Sekitar
Saat ini, pembangunan sirkuit masih dalam tahap perencanaan teknis. Pemkot tengah menjajaki berbagai skema pembiayaan, termasuk melibatkan pihak swasta sebagai mitra pembangunan.
Namun, dari sisi masyarakat, belum semua mendapat informasi resmi. Salah satu tokoh masyarakat Banten Lama, Darmawan, mengatakan belum ada sosialisasi dari pemerintah.
“Kami baru tahu dari media. Belum ada pertemuan atau informasi resmi dari Pemkot. Kami mendukung niat baik pemerintah, tapi kami juga ingin diajak diskusi agar tidak menimbulkan masalah baru,” ujarnya.
Editor: Imron Rosadi