SERANG, RADAR24NEWS.COM–Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten menghadapi tantangan besar dalam persiapan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2025 yang akan digelar di Aceh dan Medan. Pasalnya, pemangkasan anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen membuat persiapan menjadi tidak maksimal.
Kepala Dispora Banten, Ahmad Saukani, mengungkapkan bahwa kebijakan pemangkasan anggaran ini berdampak pada keterbatasan jumlah kontingen yang bisa diberangkatkan ke ajang Popnas. Dari rencana awal mengirimkan 120 atlet dan ofisial, kini dipastikan hanya 60 orang yang dapat berangkat.
“Pemangkasan ini cukup berdampak. Kami harus menyusun ulang strategi agar tetap bisa mengirimkan atlet dengan maksimal,” ujar Saukani, Kamis (20/2/2025).
Baca juga: Jelang Gubernur Baru, Pejabat Pemprov Banten Dirombak! Ini Daftarnya
Hanya 2 Cabang Olahraga yang Bisa Dikirim
Dispora Banten memprioritaskan dua cabang olahraga (cabor) untuk diberangkatkan ke Popnas 2025, yakni sepak bola dan bola basket. Tim sepak bola terdiri dari 22 atlet, sementara bola basket putra dan putri masing-masing membawa 14 atlet. Jumlah tersebut sudah termasuk pelatih, asisten pelatih, dan tim medis.
“Itu saja sudah hampir menghabiskan anggaran yang tersedia. Dengan efisiensi ini, kita hanya bisa memberangkatkan dua dari total 22 cabang olahraga yang dipertandingkan,” jelasnya.
Dampak Efisiensi Anggaran di Berbagai Program
Tidak hanya berdampak pada Popnas, pemangkasan anggaran juga berimbas pada program olahraga lainnya. Saukani menyebutkan bahwa program pembinaan atlet muda serta dukungan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), dan Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FORMI) juga terkena imbasnya.
“Saya harap semua pihak memahami situasi ini. Kami akan tetap mengikuti kebijakan pemerintah, tetapi perlu ada solusi agar pembinaan atlet tetap berjalan,” tambahnya.
Sinkronisasi Program dengan Kebijakan Gubernur Terpilih
Terkait Forum OPD Dispora yang digelar pada 17 Februari 2025 lalu, juga membahas sinkronisasi program olahraga dengan visi-misi Gubernur Banten terpilih. Menurut Saukani, perubahan anggaran ini harus segera disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang akan datang.
“Dalam penyusunan program 2025, sebelumnya kami mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD). Namun, setelah gubernur baru terpilih, perlu dilakukan sinkronisasi ulang agar sejalan dengan kebijakan yang ada,” terangnya.
Harapan Dispora Banten
Di tengah keterbatasan anggaran, Dispora Banten tetap berupaya memberikan dukungan maksimal bagi atlet yang akan bertanding di Popnas 2025. Saukani berharap ada solusi tambahan, baik dari pemerintah pusat maupun pihak swasta, agar atlet Banten bisa tetap bersaing di tingkat nasional.
“Kami optimistis bisa tetap berpartisipasi, meskipun dalam jumlah terbatas. Kami juga berharap ada dukungan lain agar atlet kita bisa berprestasi dengan optimal,” tutupnya.
Penulis: Agus
Editor: Imron Rosadi