JAKARTA, RADAR24NEWS.COM-Isu politik kembali hangat, tapi kali ini bukan soal koalisi atau kursi kekuasaan, melainkan… nasi goreng. Ya, nasi goreng buatan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang disebut-sebut masih dirindukan oleh Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.
Rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati tengah diatur. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, saat ditemui di Istana Negara, Jumat (9/5/2025).
“Pertemuan pasti terjadi, sekarang sedang diatur, tenang saja,” ucap Prasetyo singkat kepada awak media yang menanyakan kapan keduanya akan duduk bersama lagi.
Namun yang paling mencuri perhatian bukan sekadar waktu pertemuan, melainkan isi pertemuan yang bernuansa personal, nasi goreng.
Nasi Goreng, Menu yang Bikin Kangen Presiden
Dalam sebuah acara beberapa waktu lalu, Megawati mengungkap bahwa Prabowo kerap menanyakan kapan dirinya akan membuatkan nasi goreng lagi.
“Jadi pak presiden beberapa kali nanya, ‘Kapan aku dibikinin nasi goreng, Mbak?’” ujar Megawati saat pidato dalam acara Trisakti Tourism Award 2025.
Baca Juga: Prabowo Disambut Ribuan Buruh di Monas, Tegaskan Komitmen Berantas Korupsi
Kisah ini mencairkan suasana politik yang biasanya kaku dan formal. Siapa sangka, menu sederhana seperti nasi goreng bisa menjadi jembatan hangat antara dua tokoh besar negeri ini.
Momen nasi goreng Megawati sebelumnya terjadi usai Pilpres 2019, saat Prabowo berkunjung ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar. Kala itu, pertemuan mereka menjadi simbol rekonsiliasi nasional.
Antara Diplomasi dan Dapur
Bukan kali pertama dapur menjadi arena diplomasi. Di berbagai negara, perjamuan santai kerap lebih ampuh meluluhkan ego politik dibanding meja rapat. Nasi goreng ala Megawati seolah menjadi simbol dari hubungan hangat yang terus terjaga di balik perbedaan politik.
“Dalam politik, hal kecil seperti nasi goreng bisa jadi pengantar komunikasi besar,” ujar salah satu pengamat politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul, Sabtu (10/5/2025).
Prabowo dan Megawati: Antara Silaturahmi dan Simbol
Pertemuan mendatang diperkirakan tak hanya soal masakan. Banyak pihak meyakini pertemuan ini juga menjadi sinyal konsolidasi politik nasional di tengah perubahan pasca pemilu. Namun dengan bumbu “nasi goreng” di dalamnya, publik mendapat narasi yang lebih membumi dan hangat.
Tak sedikit warganet pun membicarakan momen ini di media sosial. Di X (dulu Twitter), tagar #NasiGorengPolitik sempat trending sejak Jumat malam.
“Kalau nasi goreng bisa bikin adem politik Indonesia, saya dukung tiap minggu ada pertemuan nasi goreng,” cuit akun @wartarakyat.
Editor: Imron Rosadi