KAB. TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Di tengah hangatnya pagi Tigaraksa, deru sepeda motor menembus jalanan sempit di RT 03 RW 05, Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Bukan sekadar kunjungan biasa, kendaraan itu ditunggangi oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, didampingi Bupati Tangerang Maesyal Rasyid, untuk memastikan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar menyentuh mereka yang berhak.
Program MBG ini menyasar wanita hamil, ibu menyusui, dan balita, sebagai bagian dari upaya pemerintah mencegah stunting dan meningkatkan kualitas gizi keluarga. Namun, Wihaji tak mau hanya menerima laporan di atas kertas. Ia memilih turun langsung ke lapangan.
“Kami bekunjung ke Tigaraksa bukan cuma simbolis. Saya ingin lihat langsung, apakah benar yang menerima ini wanita hamil, ibu menyusui, dan apakah balitanya benar ada,” ujar Wihaji, Senin (5/5/2025).
Baca Juga: Tekan ATS, Pemkab Tangerang Siapkan Sekolah Gratis di Setiap Kecamatan
Ia menegaskan bahwa MBG harus dikonsumsi oleh penerima manfaat, bukan dialihkan ke anggota keluarga lain. Ia mengingatkan bahwa ketepatan sasaran menjadi kunci dari efektivitas program ini.
“Untuk itu, kami ingin memastikan bahwa program MBG diterima masyarakat yang berhak, jangan-jangan dimakan bapaknya atau tetangganya. Ternyata benar diberikan kepada masayarakat yang berhak,” canda Wihaji.
Pemkab Tangerang Langsung Tanggap
Kunjungan itu sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Bupati Tangerang Maesyal Rasyid yang turut mendampingi Wihaji, langsung merespons kondisi sosial penerima manfaat. Salah satunya adalah rencana bedah rumah bagi keluarga penerima MBG yang tinggal di hunian tidak layak.
“Pemkab akan langsung melakukan tindak lanjut. Kalau rumahnya tidak layak, ya kita bantu bedah rumah. Ini bagian dari tanggung jawab kita semua,” ujar Maesyal.
Gizi dan Infrastruktur, Dua Senjata Lawan Stunting
Program MBG di Kabupaten Tangerang merupakan bagian dari strategi nasional pengurangan stunting yang berfokus pada asupan nutrisi sejak dini. Wihaji menekankan bahwa upaya ini harus berkelanjutan dan tidak boleh hanya menjadi kegiatan seremonial.
“Yang penting bukan hanya membagikan, tapi memastikan bahwa program ini berjalan dan dampaknya terasa,” tambahnya.
Selain pembagian makanan, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi gizi bagi ibu-ibu penerima manfaat agar mereka memahami pentingnya pola makan sehat dan perawatan anak sejak dini.