JAKARTA, RADAR24NEWS.COM—Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kembali menunjukkan taringnya dalam memberantas praktik judi online. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 5.000 rekening yang terafiliasi dengan aktivitas judi daring diblokir, dengan total nilai transaksi mencengangkan: lebih dari Rp600 miliar. Langkah ini menjadi sinyal keras bahwa negara tak lagi memberi ruang bagi transaksi keuangan ilegal yang merusak tatanan sosial dan ekonomi masyarakat.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menegaskan bahwa tindakan ini bukan sekadar pemblokiran biasa, melainkan upaya sistematis untuk menyelamatkan masyarakat dari dampak destruktif judi daring.
“Judi online merupakan menjadi pintu masuk ke kejahatan lainnya: pinjaman online ilegal, narkoba, prostitusi hingga kehancuran rumah tangga. Maka kita harus berantas bersama-sama,” tegas Ivan, Jumat (2/5/2025).
Baca Juga: Mengejutkan! Mendes Yandri Ungkap Ada Dana Desa Dipakai untuk Judi Online
Operasi Bersama Cegah Praktik Keuangan Ilegal
PPATK menegaskan bahwa pemblokiran ribuan rekening ini dilakukan secara terpadu bersama kepolisian, OJK, Kementerian Kominfo, dan bank-bank nasional. Tujuannya bukan hanya menghentikan arus uang ilegal, tetapi juga memberi efek jera kepada para pelaku dan operator judi online.
Ivan menambahkan, kerja sama antar-lembaga sangat krusial dalam menghadang praktik pencucian uang dan pendanaan kejahatan digital.
“Ini bukan hanya tindakan represif, tapi langkah penyelamatan masa depan bangsa. Kita harus bergerak bersama menyikat habis jaringan judol,” pungkasnya.
Judi Online Merajalela, Masyarakat Jadi Korban
Masyarakat sipil menjadi pihak yang paling terdampak dari maraknya judi online. Selain merusak keuangan rumah tangga, praktik ini juga memicu stres, konflik sosial, hingga kasus kriminal.
Suhendi (43), warga Ciputat, mengaku saudaranya sempat terlilit utang akibat kecanduan judi online.
“Awalnya cuma iseng, katanya cuma Rp50 ribu. Lama-lama tiap gajian habis. Dia sampai pinjam online sana-sini, akhirnya rumah tangganya bubar,” ungkap Suhendi dengan nada getir.
Senada, Mira (35), ibu rumah tangga asal Kota Serang, mengatakan dirinya sempat nyaris kehilangan tabungan keluarga karena suaminya bermain slot online secara diam-diam.
“Saya tahu setelah lihat mutasi rekening. Gajinya tiap bulan habis terus, ternyata main slot. Untung sekarang udah insaf,” katanya.
Editor: Imron Rosadi
Temukan Berita Radar24News Google News