JAKARTA, RADAR24NEWS.COM—Partai Amanat Nasional (PAN) mulai mengatur langkah politik menuju Pemilu 2029. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, secara terbuka menyatakan dukungan partainya kepada Prabowo Subianto untuk kembali maju sebagai calon presiden. Namun, untuk posisi calon wakil presiden, PAN meminta agar dilibatkan dalam pembahasan.
“Kami mendukung Pak Prabowo sebagai calon presiden di 2029. Itu sudah kami bicarakan sejak awal,” ujar Zulhas di hadapan para kader PAN dan elite partai dalam Halalbihalal dan Pengumuman Susunan Kepengurusan DPP PAN, di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (20/4/2025).
Baca Juga: Honorer Lulus PPPK Tangsel Akan Diangkat, SK Diterbitkan Pertengahan Tahun Ini
Posisi Cawapres Masih Terbuka untuk Dibicarakan
Meski memberikan dukungan penuh kepada Prabowo, PAN menegaskan ingin dilibatkan dalam pembahasan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo di Pilpres mendatang.
“Kalau capres silakan, kita dukung. Tapi untuk wapres, kita harus bicara. Lihat dulu kekuatan kita,” tambah Zulhas disambut tepuk tangan dari para kader PAN.
Menurut Zulhas, PAN memiliki sejumlah kader potensial yang layak dipertimbangkan sebagai calon wakil presiden, terutama yang kini duduk di Kabinet Merah Putih. Namun, ia belum menyebutkan nama secara spesifik. Zulhas juga menekankan bahwa target utama PAN saat ini adalah menjadi partai besar di kancah nasional, dengan ambisi masuk empat besar pada Pemilu 2029.
“Kalau ada yang ingin maju sebagai cawapres, silakan saja. Tapi buat saya, yang paling penting PAN jadi partai besar, masuk empat besar,” tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan tersebut.
DPP PAN Kompak Dukung Prabowo, Tapi Cawapres Belum Final
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menegaskan bahwa keputusan partainya mendukung Prabowo sebagai capres sudah final. Namun, ia mengakui bahwa pembahasan soal cawapres masih terbuka.
“Untuk cawapres, masih belum ada pembicaraan konkret. Nanti saja, masih panjang prosesnya,” ujarnya.
Pengamat Sebut Langkah PAN Rasional
Direktur Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai sikap PAN yang meminta dilibatkan dalam penentuan cawapres sebagai langkah politik yang wajar. Menurutnya, menjadi calon presiden memerlukan modal elektoral dan finansial besar, apalagi menghadapi petahana seperti Prabowo.
“Langkah PAN ini bisa dibaca sebagai upaya realistis untuk mendapatkan posisi strategis di Pilpres 2029, tanpa harus bertarung langsung di posisi capres,” jelas Agung.
Agung menambahkan bahwa banyak partai kemungkinan akan memilih “bermain aman” di Pilpres 2029 dengan mengincar posisi cawapres daripada memaksakan diri mengusung capres sendiri.
“Makanya yang paling rasional adalah mengincar kuris wapres,” pungkasnya.