JAKARTA, RADAR24NEWS.COM-Mudik Lebaran 2025 mencatat sejarah baru! Arus mudik yang biasanya diwarnai kemacetan panjang kini berlangsung jauh lebih lancar, terutama di Pelabuhan Merak dan wilayah Banten. Berkat penerapan rekayasa lalu lintas yang tepat, kepadatan kendaraan dapat dikendalikan, membuat perjalanan para pemudik lebih nyaman dan efisien. Ketua Komisi III DPR RI, Habiburrohman, bahkan menyebut mudik tahun ini sebagai yang paling lancar sejak tahun 2000. Apa saja strategi yang membuat mudik kali ini begitu sukses? Simak selengkapnya!
Koordinasi Maksimal, Mudik Lebih Tertata
Keberhasilan mudik tahun ini tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak. Sinergi antara Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT ASDP Indonesia Ferry, serta instansi terkait lainnya memastikan arus lalu lintas tetap terkendali. Langkah-langkah strategis seperti rekayasa lalu lintas, sistem ganjil-genap, hingga pengalihan kendaraan ke tiga pelabuhan (Merak, Ciwandan, dan Bandar Bakau Jaya) terbukti efektif dalam mengurai kepadatan.
Ketua Komisi III DPR RI, Habiburrohman, menyatakan bahwa skema pengaturan mudik tahun ini adalah yang paling baik dalam dua dekade terakhir.
“Tahun ini, kita menyaksikan salah satu pengaturan mudik yang paling lancar sejak 2000. Tidak hanya di Pelabuhan Merak, namun di seluruh Indonesia, mudik kali ini lebih terstruktur dengan baik. Kami berharap kondisi ini dapat terus terjaga hingga proses arus balik selesai,” kata Habiburrohman dalam siaran persnya, Rabu (2/4/2025).
Strategi yang Membuahkan Hasil Positif
Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, juga mengonfirmasi bahwa situasi di Pelabuhan Merak tetap kondusif dan bebas antrean panjang selama puncak arus mudik.
“Tak ada antrean yang berlebihan, semua proses berjalan dengan lancar. Bahkan saat puncak arus mudik, waktu tunggu kendaraan untuk menyeberang tetap terkontrol dengan baik,” kata Suyudi.
Keberhasilan ini didukung oleh beberapa faktor utama, antara lain:
- Sistem ganjil-genap di jalan tol Tangerang-Merak untuk mengurangi kepadatan kendaraan di satu waktu.
- Pengalihan kendaraan ke pelabuhan alternatif, yaitu Ciwandan dan Bandar Bakau Jaya, untuk membagi volume pemudik.
- Diskon tarif kapal dan tol untuk meratakan arus kendaraan sejak awal periode mudik.
- Penerapan sistem tiket kapal reguler, menggantikan sistem eksekutif yang sebelumnya menyebabkan penumpukan di dermaga tertentu.
- Penggunaan buffer zone di tujuh dermaga untuk mengatur antrean kendaraan sebelum masuk kapal.
Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Leganek Mawardi, menambahkan bahwa selama arus mudik, tidak ada titik kemacetan yang masuk dalam kategori merah.
“Antrean hanya sebatas kategori kuning, artinya kendaraan memang menunggu, tetapi tidak sampai menyebabkan stagnasi yang berkepanjangan,” ujarnya.
Baca Juga: 2.992 Warga Kota Tangerang Ikut Mudik Gratis, Ini Fasilitas dan Keuntungannya
Faktor Pendukung Kelancaran Mudik 2025
Selain rekayasa lalu lintas yang efektif, ada beberapa faktor lain yang turut membuat arus mudik lebih lancar:
- Work From Anywhere (WFA) yang memungkinkan pemudik berangkat lebih awal.
- Libur sekolah dan pencairan THR lebih cepat, sehingga pemudik tidak menumpuk di satu waktu.
- Pembatasan operasional angkutan barang, sehingga jalan tol lebih didominasi oleh kendaraan pribadi dan bus pemudik.
Menurut data terbaru, total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera sejak H-10 hingga H-2 Lebaran mencapai 833.404 orang, meningkat 7% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan jumlah kendaraan yang melintas mencapai 193.522 unit, naik 5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Arus Balik Jadi Tantangan Berikutnya
Dengan suksesnya arus mudik, perhatian kini beralih ke arus balik. Pemerintah dan aparat kepolisian telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar perjalanan pulang pemudik tetap lancar.
“Kami berharap sinergi yang sudah terjalin ini tetap berjalan optimal hingga arus balik selesai. Semua pihak harus tetap siaga untuk memastikan pemudik kembali ke kota asal dengan aman dan nyaman,” tutup Habiburrohman.
Dengan kelancaran mudik tahun ini, strategi rekayasa lalu lintas yang diterapkan diharapkan bisa menjadi standar dalam pengaturan mudik di tahun-tahun mendatang.