TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Penyebaran Tuberkulosis (TBC) di lingkungan lembaga pemasyarakatan (lapas) menjadi perhatian serius pemerintah. Dalam kunjungan ke Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono mengungkapkan bahwa 80% Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) telah mengonsumsi obat pencegahan TBC.
TBC di Lapas: Risiko Lebih Besar Dibandingkan Populasi Umum
Menurut Wamenkes, lingkungan lapas memiliki risiko penyebaran TBC 10 kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Oleh karena itu, pemerintah terus mengintensifkan skrining dan pencegahan untuk menekan angka penyebaran penyakit ini. Salah satu program utama yang diterapkan adalah Active Case Finding (ACF) TBC, yang bertujuan mendeteksi dini kasus TBC di antara warga binaan.
“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memastikan pelayanan kesehatan merata, khususnya bagi kelompok dengan risiko tinggi. Berdasarkan laporan, sekitar 80% WBP telah mengonsumsi obat pencegahan TBC, yang menandakan tingginya ancaman penyakit ini,” ujar Dante, Rabu (19/3/2025).
Baca juga: Disperindagkop Kota Tangerang Sidak Parsel, Ini Hasil Temuannya
Peningkatan Layanan Kesehatan di Lapas
Selain skrining TBC, Wamenkes juga meninjau layanan IVA Test untuk deteksi dini kanker serviks serta pemeriksaan kesehatan umum bagi warga binaan. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan dalam lapas sekaligus menekan angka penyebaran penyakit menular.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan mendapatkan akses kesehatan yang layak. Pemeriksaan rutin dan layanan kesehatan preventif sangat penting untuk mencegah penyakit menular seperti TBC dan kanker serviks,” tambahnya.
Upaya Kota Tangerang dalam Penanggulangan TBC
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Tangerang, Sachrudin, menyatakan bahwa pihaknya terus memperkuat upaya deteksi dini TBC di Kota Tangerang. Program seperti Kader Asmara TBC dan Ransel TBC terus digencarkan untuk memperluas cakupan skrining.
“Kami ingin memastikan setiap warga, termasuk warga binaan, mendapatkan akses kesehatan yang layak. Sanitasi bersih dan asupan gizi yang baik juga menjadi perhatian utama dalam penanganan TBC di Kota Tangerang,” jelas Sachrudin.
Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan angka kasus TBC di lapas maupun di masyarakat umum dapat ditekan, sehingga Indonesia dapat mencapai target eliminasi TBC sesuai dengan agenda kesehatan nasional.
Editor: Imron Rosadi