MAGELANG, RADAR24NEWS.COM–Kegiatan retreat bagi kepala daerah resmi dibuka pada Sabtu (22/2/2025) di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, sebanyak 450 kepala daerah hadir dalam acara ini, sementara 53 lainnya absen.
“Masih ada 450 kepala daerah yang ikut retreat, mungkin saja hari ini jumlahnya bertambah, ada yang menyusul,” ujar Bima Arya dalam konferensi pers bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Sabtu (22/2/2025).
Pentingnya Retreat bagi Kepala Daerah
Mendagri Tito Karnavian menekankan bahwa kegiatan retreat ini sangat penting bagi para kepala daerah, terutama mereka yang baru dilantik. Selain menjadi forum untuk memperkenalkan diri, retreat ini juga bertujuan untuk mempererat koordinasi antara gubernur, bupati, dan wali kota.
“Tadi pagi saya melihat ada interaksi yang bagus. Ini yang saya harapkan, misalnya Gubernur Sulawesi Tenggara, Pak Andi, mengumpulkan para bupati dan wali kota sambil duduk santai dan saling mengenal,” jelas Tito.
Baca juga: Bupati Lebak Hadiri Retret Kepala Daerah, Wali Kota Tangerang Absen
Tito menyoroti pengalamannya selama lima tahun menjabat sebagai Mendagri. Menurutnya, masih banyak daerah yang kurang optimal dalam berkoordinasi. Bahkan, ada beberapa wilayah yang selama satu hingga dua tahun tidak pernah mengadakan rapat antara gubernur, bupati, dan wali kota.
“Sering kali mereka baru mengadakan rapat saat saya datang. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana koordinasinya jika berjalan sendiri-sendiri,” tambahnya.
Koordinasi dan Evaluasi Kinerja Kepala Daerah
Mendagri menyarankan agar rapat tingkat provinsi yang melibatkan gubernur, bupati, dan wali kota sebaiknya diadakan minimal setiap tiga bulan. Dengan adanya evaluasi berkala, berbagai kendala di daerah dapat diatasi dengan lebih cepat dan sinergi antar-pemimpin daerah dapat berjalan lebih efektif.
“Di retreat ini, saya meminta kepala daerah untuk berkumpul dan saling mengenal. Setidaknya, mereka bisa membangun komunikasi yang lebih baik,” ujar Tito.
53 Kepala Daerah Tak Hadir, Apa Alasannya?
Tito menyesalkan ketidakhadiran 53 kepala daerah dalam acara ini. Menurutnya, mereka kehilangan momentum untuk menjalin relasi baru dan mengenal lebih dekat para menteri yang hadir dalam retreat.
“Kami sudah menjelaskan pentingnya retreat ini. Ini bukan untuk kepentingan satu atau dua partai, tetapi untuk semua kepala daerah. Mereka dipilih oleh rakyat dan harus bertanggung jawab kepada rakyat. Partai hanya sebagai kendaraan untuk mereka maju di Pilkada,” tegasnya.
Retreat kepala daerah ini akan berlangsung selama delapan hari, hingga 28 Februari 2025, dengan berbagai sesi pembekalan dan diskusi strategis guna meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan wawasan kebangsaan.
Penulis: Imron Rosadi
Editor: Imron Rosadi