JAKARTA, RADAR24NEWS.COM-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menemukan peluang untuk meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya, masih banyak Pemda yang PAD lebih kecil dibanding dengan transfer atau bantuan anggaran dari pemerintah pusat.
“Harus bekerja keras agar PAD lebih dominan dibanding transfer pusat,” kata Tito berdasarkan keterangan tertulis diterima wartawan radar24news.com, Jumat (27/1/2023).
Baca juga: Gagal Kendalikan Inflasi, Mendagri Ancam Copot Pj Gubernur
Menurut Tito, mengelola sebuah negara atau daerah sama dengan mengelola rumah tangga. Artinya saat pendapatan lebih besar dibanding belanja, maka Pemda harus menambung untuk membuat berbagai program yang mampu meningkatkan kesejahteraan di daerahnya.
“Sebaliknya, jika PAD kecil, Pemda akan kesulitan membuat program yang lebih kreatif karena kekurangan anggaran.
Dalan kesempatan ini, Tito mengimbau kepada Pemda yang jumlah PAD-nya masih rendah agar terus meningkatkan kinerjanya. Selain itu, Tito mengingatkan Pemda agar menggunakan belanja lebih optimal dan tepat sasaran.
Langkah ini perlu dilakukan untuk menjaga jumlah uang yang beredar di masyarakat termasuk memicu tumbuhnya sektor swata.
“Uang yang beredar tersebut perlu dijaga untuk memperkuat daya beli masyarakat, konsumsi rumah tangga merupakan salah satu sumbangsih dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.
Dito menambahkan, Kemendagri membagi tiga kategori pemda dari sisi kemampuan fiskal. Pertama, Pemda dengan kapasitas fiskal kuat yang ditandai jumlah PAD jauh lebih banyak ketimbang Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Kedua, Pemda dengan kapasitas fiskal sedang yang ditandai jumlah PAD nyaris sama dengan TKDD.
“Dan Ketiga, Pemda dengan kapasitas fiskal lemah yang ditandai jumlah PAD lebih rendah dibanding TKDD,” pungkasnya. (imron)