KABUPATEN LEBAK, RADAR24NEWS-COM –Hujan deras yang melanda Kabupaten Lebak pada Sabtu (18/1/2025) menyebabkan bencana longsor di Kampung Gintung, RT 001 RW 02, Desa Mekarjaya, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak. Tiga rumah warga hancur dan tidak dapat dihuni.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizki Pratama, mengungkapkan bahwa longsor tersebut disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa jam.
“Tiga unit rumah rusak parah akibat tanah longsor yang terjadi. Memang hujan deras yang mengguyur wilayah ini cukup lama,” katanya kepada wartawan saat dihubungi melalui telepon, Minggu (19/1/2025).
Tiga rumah yang terdampak longsor tersebut milik warga bernama Ade Jumri, Ela, dan Jumhasan. Febby menjelaskan bahwa rumah-rumah tersebut sudah mengalami kerusakan sejak pergeseran tanah yang terjadi pada Desember 2024 lalu, meskipun masih ditempati oleh pemiliknya meskipun tidak sepenuhnya.
“Pada Desember 2024, rumah-rumah ini sudah rusak akibat pergeseran tanah. Relawan di lapangan menyebutkan bahwa meski masih ada yang tinggal, rumah tersebut tidak dihuni sepenuhnya,” jelas Febby.

Baca Juga : Dishub Lebak Targetkan Pemasangan 100 PJU Baru di Tahun 2025
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp200 juta. Namun, Febby memastikan bahwa sejauh ini, tidak ada rumah lain yang terancam longsor.
“Pemeriksaan lebih lanjut hanya menemukan tiga rumah yang terdampak. Tidak ada rumah lain yang terancam,” katanya.
Pasca Longsor, Berikut Harapan Korban
Terpisah, Pasca bencana longsor yang melanda Desa Mekarjaya, harapan warga sangat tinggi terhadap pemerintah setempat dan lembaga terkait untuk segera memberikan bantuan dan pemulihan. Warga berharap agar proses perbaikan rumah yang rusak bisa dilakukan dengan cepat, mengingat kondisi mereka yang sudah tidak bisa tinggal di rumah tersebut.
Ade Jumri, salah satu pemilik rumah yang terdampak longsor, mengungkapkan harapannya agar pemerintah bisa memberikan bantuan dana atau material untuk memperbaiki rumahnya yang rusak parah. “Kami berharap pemerintah dapat segera membantu untuk membangun kembali rumah kami, karena saat ini kami harus menumpang di rumah tetangga,” ungkap Ade.
Sementara itu, Ela, pemilik rumah lainnya, juga mengungkapkan keinginan agar bencana serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
“Kami berharap ada upaya pencegahan, seperti penataan kawasan rawan longsor dan peningkatan sistem drainase, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” katanya.
Mereka juga berharap agar masyarakat lebih diberdayakan melalui pelatihan kesiapsiagaan bencana, serta adanya program edukasi terkait mitigasi bencana alam yang lebih intensif. “Harapan kami, setelah ini ada perhatian lebih dari pemerintah untuk mengedukasi warga agar bisa lebih siap menghadapi bencana,” tambah Ela. (asep/imron)