KOTA SERANG, RADAR24NEWS.COM-Zainal Abidin, warga asal Kota Serang, Banten hanya ingin memperbaiki hidup. Dengan harapan sederhana untuk mengubah nasib, ia rela menjual mobil satu-satunya demi mengikuti ritual “penggandaan uang” yang dijanjikan oleh seseorang berinisial AR. Namun bukannya rezeki berlipat, yang datang justru kerugian besar. Uangnya sebesar Rp102 juta raib, dan sang “dukun” hilang tak berbekas alias kabur.
Kronologis Kasus Dukun Pengganda Uang
Kepada Zainal Abidin, dukun berinisial AR mengklaim memiliki kemampuan supranatural yang dapat melipatgandakan uang melalui serangkaian ritual khusus. Aksi tipu-tipu ini dilakukan sejak awal Maret 2025, dengan lokasi ritual yang cukup mencengangkan. Yakni sebuah hotel mewah di kawasan Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Dalam pengakuannya kepada polisi, Zainal Abidin menjelaskan bahwa AR awalnya meminta uang sebesar Rp25 juta sebagai modal awal untuk digandakan menjadi Rp19 miliar. Tak berhenti di sana, pelaku kemudian terus meminta sejumlah uang tambahan dengan dalih berbagai keperluan ritual, termasuk:
- Rp17 juta untuk membeli minyak ritual
- Rp30 juta (dibayar Rp29 juta) untuk membeli dua ekor kambing sebagai tumbal
- Rp60 juta (dibayar Rp31 juta) untuk membeli kerbau bule
Korban bahkan terpaksa menjual mobil pribadinya demi memenuhi permintaan terakhir pelaku. Namun, hingga saat ini, janji penggandaan uang tak kunjung terbukti. Pelaku AR bersama rekannya SY justru menghilang tanpa jejak.
Korban Melapor ke Polisi
Merasa tertipu, Zainal Abidin akhirnya melaporkan kasus ini ke Polresta Serang Kota. Kasatreskrim Polresta Serang, Kompol Salahuddin, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan penipuan tersebut dan saat ini sedang dalam tahap penyelidikan.
“Betul, korban sudah membuat laporan. Dia mengaku mengalami kerugian Rp102 juta,” ujar Salahuddin saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (8/5/2025).
Polisi Masih Lacak Keberadaan Pelaku
Penyidik saat ini masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan berupaya menelusuri keberadaan para pelaku. AR diketahui menggunakan tipu daya psikologis dengan membalut modus penipuan menggunakan narasi mistik yang cukup meyakinkan.
“Kami sudah melakukan pemanggilan terhadap terlapor, namun tidak pernah hadir. Saat ini kami masih melacak keberadaa terduga pelaku,” kata Salahuddin.
Jangan Percaya Dukun Pengganda Uang
Kepolisian mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada siapapun yang menjanjikan penggandaan uang, apalagi yang meminta imbalan besar tanpa dasar logis.
“Modus semacam ini sering memanfaatkan kondisi ekonomi korban yang ingin cepat kaya. Kami harap masyarakat lebih waspada dan segera melapor jika menemukan hal mencurigakan,” tambah Kompol Salahuddin.
Kasus ini menambah daftar panjang penipuan berkedok supranatural yang menjerat warga dengan iming-iming kekayaan instan. Meski terdengar mustahil, banyak korban masih percaya dan akhirnya menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan.
Editor: Imron Rosadi