SERANG, RADAR24NEWS.COM– Ada kabar yang bikin hati miris dari dunia pendidikan di Provinsi Banten. Seorang guru cabul di Serang berinisial D-M ditangkap usai mencabuli siswi MTs di Kabupaten Serang sebanyak tiga kali. Ironisnya, pelaku merupakan guru Seni Budaya yang seharusnya jadi panutan di lingkungan sekolah.
Awalnya Cuma Sentuhan, Berlanjut ke Aksi Bejat
Kejadian bermula saat pelaku dan korban berada di perpustakaan. Di momen yang seharusnya penuh ilmu, D-M justru memulai sentuhan tidak pantas. Tak hanya itu, pelaku bahkan mengajak korban ke rumahnya dan kembali melakukan pencabulan.
Korban akhirnya mengadu ke kakaknya karena khawatir dirinya hamil. Sang kakak lalu melaporkan kejadian ini ke Polsek Pabuaran. Polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Serang Kota langsung bergerak cepat untuk penyelidikan hingga penyidikan.
“Setelah menemukan dua alat bukti dan juga pengakuan saksi, kami akhirnya mengamankan pelaku berinisial DM,” tegas Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, Jumat (13/6/2025).
Tersangka Akui Perbuatannya, Barang Bukti Disita
Kombes Pol Yudha Satria mengungkapkan, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan pelaku. Setelah diminta keterangan, pelaku mengaku perbuatannya karena tergoda dengan fisik korban.
“Pelaku D-M mengaku nekat melakukan pencabulan, karena tergoda dengan fisik korban,” ujar Yudha.
Baca Juga: Siswi SMP Jadi ‘Sales’ Teman Sekolah di Banten, Dapat Cuan Hanya Rp50 Ribu
Terancam 15 Tahun Penjara
Polisi menjerat DM dengan Pasal 81 Ayat (2) dan (3), serta Pasal 82 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya tidak main-main, maksimal 15 tahun penjara.
“Pelaku terancam pidana penjara paling lama 15 tahun,” tutup Yudha.
Pengakuan Pelaku Bikin Geleg-Geleng Kepala
Pelaku DM mengakui tanpa ragu bahwa ia sengaja merayu anak didiknya untuk melampiaskan nafsu bejatnya. Ia pun menyatakan penyesalan atas perbuatannya yang telah merenggut kehormatan korban.
“Saya mengakui perbuatan itu, dan saya siap untuk menebus atas kesalahan itu. Saya Khilaf dan menyesal, padahal saya sudah mengetahui dia di bawah umur,” ungkapnya.
Netizen Murka, Masyarakat Minta Evaluasi Sekolah
Kasus ini bikin heboh media sosial. Banyak netizen yang geram dan meminta sekolah lebih selektif dalam menilai karakter guru. Warganet juga mendesak pemerintah lebih serius dalam membangun sistem perlindungan anak di sekolah.
Kasus guru cabul di Serang ini jadi pengingat bahwa pengawasan terhadap tenaga pendidik harus diperketat. Jangan sampai ruang belajar berubah jadi ruang trauma.
Editor: Imron Rosadi



































