TANGSEL, RADAR24NEWS.COM—Peristiwa mengerikan dan menggemparkan warga Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Seorang adik berinisial F tega membacok pria berinisial N, yang merupakan kakak kandungnya sendiri hingga tewas. Kepolisian Sektor (Polsek) Pamulang kini telah menggelar prarekonstruksi adegan pembacokan tersebut sebagai bagian dari pengembangan kasus pidana.
Prarekonstruksi dilakukan pada Kamis (1/5/2025) untuk mengungkap secara rinci alur kejadian tragis yang terjadi pada 30 April 2025 di Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang. Dalam proses ini, pelaku F yang merupakan adik kandung korban diperagakan kembali adegan-adegan yang terjadi saat insiden berdarah tersebut.
Tujuh Adegan Diperagakan
Pelaku tampak mengenakan baju hijau lumut dan masker saat menjalani proses prarekonstruksi. Polisi menetapkan tujuh adegan penting yang menggambarkan rangkaian peristiwa mulai dari cekcok di depan toko bangunan hingga pembacokan yang menyebabkan korban tergeletak bersimbah darah di depan warung kelontong.
“Prarekontruksi sudah dilaksanakan dengan tujuh adengan, dari rencana 11 adegan. Tapi adegan itu sudah menggambarkan bagimana pelaku melakukan aksi kejinya,” ujar AKP Fathurroji, Kanit Reskrim Polsek Pamulang kepada wartawan, Jumat (2/5/2025).
AKP Fathurroji menambahkan bahwa barang bukti (barbuk) penting telah diamankan dari tangan pelaku berinisial F. Salah satunya adalah senjata tajam jenis celurit yang digunakan tersangka dalam aksinya.
“Dari tangan F kita sudah amankan barbuk penting yakni clurit,” tutupnya.
Warga Masih Trauma
Warga sekitar lokasi kejadian mengaku masih syok dan takut dengan peristiwa tragis yang menimpa tetangga mereka itu.
“Kami semua kaget, apalagi ini antara adik dan kakak. Sehari-hari mereka terlihat biasa saja, tidak menyangka bisa sekejam itu,” ungkap Rini (38), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.
Senada, warga lainnya mengaku khawatir dan berharap kejadian ini menjadi pelajaran bersama tentang pentingnya komunikasi dan pengendalian emosi.
“Semoga ini terakhir kalinya ada kejadian kayak begini di kampung kami. Anak muda harus lebih bijak menyikapi masalah keluarga,” ujar Herman (45).
Saat ini, pihak kepolisian tengah melanjutkan proses penyidikan dan pengumpulan bukti tambahan untuk memperkuat berkas perkara guna proses hukum lebih lanjut.
Editor: Imron Rosadi
Temukan Berita Radar24News Google News