KABUPATEN TANGERANG, RADAR24NEWS.COM-Menjelang perayaan Hari Raya Imlek, harga beberapa komoditas kebutuhan pokok atau Sembako di Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, terpantau stabil. Hal ini memberikan rasa lega bagi masyarakat yang tengah bersiap menyambut hari besar tersebut.
Acep Jayadiwira, Hubungan Masyarakat (Humas) PT Anugerah Maju Bersama (AMB) selaku pengelola Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang menyampaikan bahwa harga kebutuhan pokok saat ini tidak mengalami kenaikan signifikan atau stabil.
“Alhamdulilah harga masih stabil, diantaranya harga beras IR 64 KW I masih di angka Rp15 ribu per kilogram, beras IR 64 KW II Rp14 ribu per kilogram, dan beras IR 64 KW III Rp13 ribu per kilogram. Sementara beras SPHP tetap Rp12.500 per kilogram,” kata Acep pada Selasa (21/1/2024).
Harga komoditas lain seperti cabai juga dilaporkan stabil. Cabai merah besar dijual seharga Rp70 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp60 ribu per kilogram, cabai hijau besar Rp40 ribu per kilogram, dan cabai rawit merah tetap di angka Rp85 ribu per kilogram.
Selain itu, harga daging juga tidak menunjukkan fluktuasi berarti. Daging sapi segar dibanderol Rp120 ribu per kilogram, daging sapi beku Rp100 ribu per kilogram, dan daging ayam filet Rp48 ribu per kilogram.
“Harga daging sapi segar, dan beku naik terun tapi terbilang stabil. Harga ayam juga masih tetap tidak ada kenaikan,” tutupnya.
Baca juga: Pemkab Tangerang Siapkan Fasilitas untuk Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Tanggapan Warga dan Pedagang
Terpisah, kondisi harga yang stabil ini disambut baik oleh para warga. Salah satu pembeli, Siti Aminah (35), seorang ibu rumah tangga, mengaku bersyukur karena harga kebutuhan pokok tetap terjangkau menjelang perayaan Imlek.
“Biasanya, kalau mendekati hari besar, harga barang-barang naik. Tapi kali ini alhamdulillah tidak ada kenaikan. Jadi kami bisa belanja dengan tenang,” ujar Siti saat ditemui di pasar Tigaraksa.
Sementara itu, Herman (45), juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, kestabilan harga membuat pembeli tetap ramai.
“Pembeli jadi tidak terlalu khawatir. Kalau harga stabil begini, dagangan saya juga lebih cepat habis,” kata Herman. (yulia/imron)