TANGERANG, RADAR24NEWS.COM-Masyarakat Kabupaten Tangerang belakangan ini dihebohkan dengan antrean panjang untuk mendapatkan gas LPG 3 Kg bersubsidi. Namun, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Resmiati, memastikan bahwa tidak ada kelangkaan. Ia menegaskan bahwa kondisi saat ini terjadi akibat perubahan sistem distribusi.
Distribusi Gas LPG 3 Kg Kini Langsung ke Pangkalan dan Agen
Menurut Resmiati, perubahan ini merujuk pada Surat Edaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor B-570/MG.05/DJM/2025. Mulai 1 Februari 2025, penjualan LPG 3 Kg bersubsidi tidak lagi dilakukan oleh pengecer, melainkan hanya oleh agen dan pangkalan resmi.
“Sekarang, pengecer tidak lagi diperbolehkan menjual gas bersubsidi. Hanya pangkalan dan agen yang telah terdaftar yang boleh mendistribusikan,” jelasnya pada Selasa 4 Februari 2025.
Ia juga menambahkan bahwa harga resmi gas LPG 3 Kg tetap di angka Rp 19.000 per tabung. Untuk masyarakat yang ingin menjadi subpenyalur, mereka dapat mendaftarkan diri melalui situs web yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Baca juga: Pelayanan Kependudukan di Kabupaten Tangerang Semakin Mudah, Ini Detailnya!
Antrean Panjang di Beberapa Wilayah, Warga Mengeluh

Di lapangan, banyak warga yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas LPG 3 Kg. Antrean panjang terlihat di beberapa lokasi, termasuk di Kecamatan Tigaraksa. Sejumlah warga rela menunggu sejak pagi, namun masih ada yang tidak kebagian.
“Iya, antreannya panjang banget. Saya dapat satu tabung saja, itu pun pakai KTP dan KK,” ujar Bu Mia, seorang pemilik warung makan.
Hal yang sama dirasakan Asmi, warga Desa Sodong. Ia mengaku sudah mengantre sejak pukul 08.00 WIB, tetapi tetap tidak mendapatkan gas karena stok terbatas.
“Capek banget antre lama-lama tapi tetap gak kebagian. Harusnya pemerintah cari solusi biar gak begini,” keluhnya.
Harapan Warga: Pasokan Lancar dan Harga Lebih Murah
Masyarakat berharap agar kebijakan baru ini tidak menyulitkan mereka. Apalagi, bulan Ramadan sudah semakin dekat, di mana kebutuhan gas akan meningkat.
“Harga sih cuma turun seribu, tapi ngambilnya ribet banget. Kalau antrenya panjang begini, mestinya harga bisa lebih murah,” kata Rusmini, warga lainnya.
Ia juga mengingatkan bahwa sebelumnya ada wacana dari pemerintah bahwa harga gas subsidi hanya Rp 12.500. Namun, kenyataannya harga yang diterapkan masih jauh di atas itu.
Pemerintah Akan Lakukan Sosialisasi
Untuk menghindari kepanikan di masyarakat, Resmiati menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi mengenai mekanisme baru ini. Disperindag akan menggunakan berbagai media, termasuk spanduk, media sosial, dan turun langsung ke lapangan.
“Kami akan memastikan informasi ini sampai ke masyarakat agar tidak ada kebingungan,” tandasnya.
Selain itu, masyarakat juga bisa mendapatkan informasi resmi mengenai ketersediaan gas LPG 3 Kg melalui situs subsiditepatlpg.mypertamina.id/infolpg3kg. (wulan/imron)