TANGERANG, RADAR24NEWS.COM-Aksi unjuk rasa menolak proyek pembangunan PIK 2 di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu (1/2/2025), berakhir ricuh. Kapolsek Kronjo, AKP Dedi Ruswandi, mengaku terkena pukulan di bagian belakang kepala dalam insiden tersebut.
Kericuhan bermula saat Ahmad Khozinudin, salah satu peserta aksi yang menolak proyek PIK 2, berusaha memasuki area demonstrasi di Desa Muncung. Namun, ia dihadang oleh sekelompok warga yang tidak setuju dengan aksi tersebut. Polisi yang berada di lokasi berusaha menenangkan situasi dan meminta Ahmad Khozinudin untuk membatalkan niatnya, tetapi permintaan itu justru memicu ketegangan.
Kapolsek Kronjo, AKP Dedi Ruswandi, yang berusaha meredam ketegangan dengan merangkul Ahmad Khozinudin, justru mengaku terkena pukulan.
“Saya kena pukul di bagian belakang kepala,” ujar AKP Dedi kepada Ahmad Khozinudin.
Mendengar hal tersebut, Ahmad Khozinudin mendesak aparat kepolisian untuk menindak pelaku pemukulan. Ia menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, termasuk jika korbannya adalah aparat negara.
“Negara harus berani memproses hukum pelaku yang memukul aparat kepolisian,” tegasnya.
Aksi Demo Tolak Proyek PIK 2
Di lokasi demonstrasi, ratusan orang berkumpul dan mendengarkan orasi dari atas mobil bak terbuka. Mereka menolak pembangunan PIK 2 dengan alasan proyek tersebut tidak membawa manfaat bagi warga setempat.
“Saya warga asli Desa Muncung, dan saya menolak proyek PIK 2 karena hanya merugikan kami,” kata salah seorang demonstran, Eva.
Eva menegaskan bahwa warga Desa Muncung merasa tidak mendapatkan manfaat dari proyek PIK 2. Menurutnya, pembangunan tersebut justru membawa dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
Ia juga mengungkapkan kekhawatiran warga terkait potensi perubahan lingkungan yang bisa merugikan masyarakat setempat, seperti ancaman banjir, akses lahan yang terbatas, serta hilangnya mata pencaharian warga yang selama ini bergantung pada pertanian dan perikanan.
“Sekali lagi, kami menolak proyek PIK 2 karea sangat merugikan,” tambahnya.
Aksi Tandingan
Aksi penolakan PIK 2 ini mendapat reaksi dari kelompok warga lainnya yang justru menolak keberadaan demonstrasi tersebut. Mereka menganggap aksi ini dapat memicu ketegangan dan mengganggu ketenangan desa mereka.
“Kami warga Muncung ingin hidup damai. Jangan ganggu desa kami, kami tidak ingin diadu domba,” ujar Zaki Asnam, perwakilan warga yang menolak aksi demo.
Zaki juga menegaskan bahwa warga Desa Muncung akan menolak siapa pun yang berusaha memperkeruh situasi di wilayah mereka.
“Kami sudah hidup dengan tenang selama ini. Tapi sekarang selalu ada pihak luar yang mencoba mengusik kedamaian kami,” tegasnya. (tim radar24news)