BANTEN, RADAR24NEWS.COM-Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai wilayah di Provinsi Banten akhirnya bisa bernafas lega. Harapan mereka untuk didengar langsung oleh pemimpin daerah terwujud. Gubernur Banten, Andra Soni, turun langsung menemui massa aksi komunitas Ojek Online Banten yang menggelar unjuk rasa damai di depan Gedung Negara Provinsi Banten, Kamis (16/5/2025).
Tak hanya berdiri di atas panggung orasi, Andra bahkan sempat berdialog santai dengan perwakilan ojol, mendengarkan satu per satu aspirasi yang mereka bawa. Sorak sorai menggema saat Andra menyatakan kesiapannya menindaklanjuti keluhan para mitra ojol.
“Saya sampaikan bahwa beberapa aspirasi yang menjadi kewenangan Pemprov Banten, Insya Allah langsung saya tindak lanjuti,” ujar Andra, yang langsung disambut teriakan: “Hidup Bapak Aing!”
Andra Soni merespons cepat dengan menyampaikan dua hal penting. Pertama, soal perlindungan sosial. Pemprov Banten sedang menggodok Perda tentang jaminan sosial bagi pekerja rentan—yang akan mencakup pengemudi ojol.
“Kami sedang menyempurnakan naskah akademiknya, agar ojol bisa masuk dalam kategori pekerja rentan yang bisa kita bantu lewat BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Andra.
Baca Juga: Gubernur Tegur BKD Banten soal Rekrutmen Pegawai RSUD 2025
Solusi Pajak Kendaraan yang Realistis
Keluhan lain yang mencuat adalah soal pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Andra menyebutkan, Pemprov Banten telah memberikan relaksasi berupa penghapusan denda dan tunggakan pokok. Ojol hanya perlu membayar pajak tahun berjalan.
Tak hanya itu, Andra melempar ide cemerlang: kerja sama antara Bank Banten dan komunitas ojol untuk membuka fitur tabungan PKB berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan).
“Jadi mereka bisa menabung sedikit demi sedikit, agar pajaknya tidak terasa berat saat jatuh tempo,” jelasnya.
Aspirasi yang Menggugah Hati
Dalam pertemuan itu, Agustian, Ketua Komunitas Ojek Online Provinsi Banten, mengungkap keresahan para pengemudi. Mulai dari kebijakan sepihak dari perusahaan aplikasi, tidak adanya regulasi perlindungan mitra, hingga beban biaya operasional yang terus meningkat.
“Kami hanya ingin diperlakukan adil dan punya perlindungan. Kami bukan robot, kami rakyat,” ucap Agustian yang disambut tepuk tangan pengemudi lainnya.
Diharapkan Jadi Langkah Nyata
Momen ini menjadi babak baru perjuangan Ojek Online Banten. Bukan hanya sekadar unjuk rasa, tapi dialog dan solusi konkret mulai terlihat.
“Kami sangat mengapresiasi Gubernur mau turun langsung. Ini bukan sekadar janji, ini harapan,” ungkap Agustian.
Di tengah sorotan publik terhadap regulasi ekonomi digital, aksi ojol Banten ini jadi cerminan kuatnya suara masyarakat bawah yang ingin hidup lebih layak, dengan kebijakan yang adil dan berpihak.
Editor: Imron Rosadi





































