LEBAK, RADAR24NEWS.COM-Di tengah upaya Pemerintah Kabupaten Lebak mempercantik wajah ibu kota Rangkasbitung, proyek pengecatan marka jalan justru menuai sorotan tajam. Anggaran sebesar Rp94 juta yang digelontorkan Dinas Perhubungan (Dishub) Lebak dari APBD 2025 dinilai tak sebanding dengan hasil pengecatan yang hanya sepanjang 291 meter.
Warga dan warganet ramai mempertanyakan efisiensi proyek tersebut. Di media sosial, banyak yang mempertanyakan logika anggaran yang dinilai terlalu tinggi untuk pekerjaan yang hasilnya terbilang minim.
“Baru ngecat segitu udah habis hampir seratus juta?” tulis salah satu akun Facebook dalam unggahan yang viralm ditulis Selasa (20/5/2025).
Wabup Lebak Minta Evaluasi
Terkait kabar ini, Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah angkat bicara. Ia meminta instansi teknis melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kalau memang ada kejanggalan, ya harus dicek. Tapi kalau sudah sesuai dengan standar harga dan ketentuan, ya tidak masalah,” ujar Amir saat dikonfirmasi wartawan.
Amir menjelaskan, anggaran proyek-proyek yang bersumber dari APBD sudah mengikuti acuan standar harga satuan yang tertuang dalam SK Bupati untuk setiap tahun berjalan. Namun ia tetap menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan.
“Tinggal dicek saja, sudah sesuai atau belum. Jangan sampai publik merasa ada yang ditutup-tutupi,” tegasnya.
Baca Juga: Harga Pangan Hari Ini di Lebak: Cabai Turun, Gula dan Minyak Tetap Stabil
Anggaran Sudah Dihitung
Sementara itu, Kepala Dishub Lebak, Rully Edward, menjelaskan bahwa anggaran pengecatan marka jalan sudah dihitung berdasarkan harga resmi di e-katalog.
“Kami pakai cat thermoplastik putih dengan kualitas standar nasional. Harga per meter sekitar Rp320 ribu, tinggal dikalikan saja,” jelas Rully.
Ia juga menyebutkan, proyek ini baru bisa dilaksanakan tahun ini setelah beberapa kali tertunda akibat refocusing anggaran selama pandemi.
“Tahun ini baru ada kesempatan karena sebelumnya kena refocusing. Dananya memang hanya Rp94 juta, jadi tidak bisa panjang-panjang,” tambahnya.
Pengecatan dilakukan di tiga ruas jalan utama Kota Rangkasbitung, yakni Jalan RT Hardiwinangun, RA Kartini, dan Pati Derus.
Warganet Minta Audit
Meski telah mendapat penjelasan, warganet masih menanti hasil audit independen atau laporan resmi untuk menghindari spekulasi berlebihan. Masyarakat berharap setiap rupiah dari APBD digunakan secara efisien dan bermanfaat langsung untuk warga.
Editor: Imron Rosadi






































