LEBAK, RADAR24NEWS.COM-Semilir angin laut dan deburan ombak kini membawa harapan baru bagi nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak. Setelah bertahun-tahun bergelut dengan cuaca buruk dan keterbatasan alat tangkap, kini mereka menikmati hasil yang manis: tangkapan ikan laut meningkat signifikan, bahkan ditargetkan mencapai 10.000 ton pada tahun 2025.
Harapan itu bukan mimpi kosong. Dinas Perikanan Kabupaten Lebak mencatat produksi ikan tangkap tahun lalu hanya 6.800 ton, namun dengan bantuan sarana tangkap seperti kapal, jaring, dan pelatihan keselamatan laut, target 10.000 ton tahun ini dinilai realistis.
“Kami yakin target 10.000 ton bisa terhujud. Sebab didukung dengan alat tangkap yang baru dari bantuan pemerintah daerah dan pusat” ujar Rizal Ardiansyah, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Minggu (18/5/2025).
Baca Juga: BPHTB Jadi Sektor Pajak Tertinggi di Lebak, Disusul PKB dan PBJT
Tangkapan Ikan Laut Menjadi Sumber Ekonomi Pesisir
Dari pantauan Dinas Perikanan, produksi ikan di 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di wilayah pesisir Lebak selatan rata-rata mencapai 800 hingga 1.000 ton per bulan. Jenis ikan yang mendominasi adalah ikan pelagis seperti tongkol, tuna, cakalang, lisong, layur, teri, kembung, bahkan hingga ikan marlin dan barakuda.
Ikan-ikan hasil tangkapan itu tidak hanya dipasarkan di wilayah Banten dan Sukabumi, tetapi juga mulai menjangkau pasar ekspor. Perputaran uang dari transaksi di TPI diperkirakan mencapai Rp30 hingga Rp40 miliar per bulan.
“Ini tentu menjadi penopang ekonomi masyarakat pesisir yang selama ini sangat bergantung pada laut,” tambah Rizal.
Komitmen Pemerintah Dorong Swasembada Ikan
Selain bantuan fisik berupa alat tangkap, pemerintah juga gencar memberikan pelatihan teknis dan keselamatan. Hal ini dinilai penting agar nelayan dapat meningkatkan hasil tanpa mengabaikan keselamatan jiwa.
“Kita tentu terus berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan melalui peningkatan hasil tangkapan ikan laut, khususnya di Lebak,” ujar Rizal yang juga alumni Fakultas Perikanan IPB.
Peningkatan tangkapan ikan laut ini tak hanya menyejahterakan nelayan, tetapi juga mendongkrak ekonomi daerah dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Cuaca Bersahabat, Tangkapan Meningkat
Salah satu nelayan, Yanto (55), yang sehari-hari melaut dari Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, mengaku hasil tangkapannya meningkat drastis.
“Sebelumnya tiga hari cuma dapat 500 kilogram, sekarang bisa 1,5 ton. Pendapatan naik dari Rp500 ribu jadi Rp2,5 juta,” ungkapnya sambil tersenyum.
Hal serupa dirasakan Ujang (45), nelayan di TPI Bayah. Ia yang biasanya membawa pulang hanya 70 kilogram, kini bisa mendapatkan hingga 300 kilogram sekali melaut.
“Dua hari di laut bisa bawa pulang Rp1,5 juta. Alhamdulillah, bisa buat sekolahin anak,” ujarnya haru.
Editor: Imron Rosadi




































