KOTA TANGSERANG, RADAR24NEWS.COM-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang resmi meluncurkan sistem Traffic Accident Claim System (TACS), sebuah terobosan digital untuk mempercepat penanganan dan pelayanan korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayahnya. Inovasi ini diresmikan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemkot Tangerang, Polres Metro Tangerang Kota, BPJS Kesehatan, dan PT Jasa Raharja Cabang Tangerang, Jumat (17/5/2024).
Penandatanganan dilakukan di Pendopo Bupati Tangerang, menandai sinergi baru lintas lembaga demi pelayanan publik yang cepat, terpadu, dan manusiawi.
Transformasi Pelayanan Darurat
Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, dalam sambutannya menyampaikan, program TACS merupakan bagian dari transformasi pelayanan publik. Ia menekankan bahwa kecelakaan lalu lintas masih menjadi penyumbang signifikan angka kematian di kota-kota besar, termasuk Tangerang.
“Jangan sampai korban kecelakaan justru makin menderita karena birokrasi. Dengan TACS, kami ingin setiap korban bisa langsung ditolong, tanpa ribet, tanpa hambatan,” ucap Sachrudin penuh harap.
TACS sendiri merupakan sistem digital yang mengintegrasikan data kecelakaan dengan rumah sakit, Jasa Raharja, kepolisian, dan BPJS Kesehatan. Dengan sistem ini, penanganan korban bisa langsung dilakukan saat tiba di rumah sakit, tanpa perlu ‘dipingpong’ urusan dokumen di awal.
Menuju Pelayanan Lebih Humanis
TACS juga menjadi langkah awal Pemkot Tangerang dalam mengembangkan sistem digital lain di sektor kesehatan dan layanan publik. Pemkot ingin setiap layanan, terutama dalam situasi darurat, bisa lebih cepat, tanggap, dan tidak birokratis.
“Pemerintah wajib hadir ketika masyarakatnya sedang terkena musibah, salah satu buktinya ini (Program TACS-red),” tutup Sachrudin
Baca Juga: Truk Box Tabrak Motor di Jalan Tekno Widya, Pengendara Luka Serius di Kepala
Rumah Sakit Tak Lagi Tolak Korban
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol. Zain Dwi Nugroho, menegaskan bahwa kerja sama ini melibatkan sembilan rumah sakit swasta dan beberapa RSUD. Ke depannya, jumlah rumah sakit mitra akan ditambah agar layanan menjangkau lebih banyak wilayah secara merata.
“Tidak boleh ada korban lakalantas yang ditolak rumah sakit hanya karena belum ada administrasi. Tugas rumah sakit menangani korban, urusan administrasi belakangan bisa diselesaikan lewat Jasa Raharja atau BPJS,” tegas Zain.
Warga Sambut Baik: “Ini Bukan Sekadar Sistem, Tapi Harapan”
Peluncuran TACS mendapat respons positif dari masyarakat. Santi Permatasari (38), warga Cipondoh yang pernah mengalami kecelakaan dua tahun lalu, menyebut sistem ini sebagai bentuk hadirnya negara di saat krisis.
“Kalau dulu keluarga saya harus muter-muter ke kantor polisi, rumah sakit, dan Jasa Raharja. Sekarang dengan TACS, semua bisa langsung ditangani di tempat. Ini bukan sekadar sistem, tapi harapan buat kami,” ungkapnya dengan mata berkaca.
Editor: Imron Rosadi





































