TANGSEL, RADAR24NEWS.COM-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) atau DPK Tangsel terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat. Dengan koleksi mencapai 22.595 judul buku dan 76.035 eksemplar, DPK Tangsel menjadi salah satu rujukan utama bagi warga yang haus akan pengetahuan, baik dari kalangan umum, pelajar, hingga akademisi.
Namun, di balik banyaknya koleksi tersebut, terselip fakta yang cukup menarik, DPK Tangsel masih kekurangan buku referensi, yang notabene sangat dibutuhkan khususnya oleh para pelajar.
“Jadi Koleksi buku kita saat ini didominasi oleh buku fiksi dan umum, keduanya seimbang. Tapi kami memang masih kekurangan buku referensi,” ujar Sadiyah, Kepala Bidang Pengolahan, Pelayanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan DPK Tangsel, Senin (12/5/2025).
Sadiyah menyebut, minat masyarakat terhadap buku-buku fiksi dan umum cukup tinggi. Karena itulah, pihaknya fokus memperbanyak koleksi tersebut, meski tidak menutup mata bahwa kebutuhan akan buku referensi masih menjadi pekerjaan rumah.
Ramai Dikunjungi Setiap Hari
Setiap harinya, perpustakaan umum DPK Tangsel tak pernah sepi. Rata-rata dikunjungi 60 hingga 70 orang per hari, bahkan bisa mencapai 100 orang jika ada kunjungan rombongan sekolah atau kegiatan literasi lainnya.
“Biasanya ramai kalau ada field trip (Kunjungan-red) dari sekolah. Kalau ingin akses digitalnya, bisa lewat aplikasi iTangsel, di sana juga tersedia buku-buku digital,” imbuh Sadiyah.
Baca Juga: Syarat Bikin NIB untuk UMKM di Tangsel, 70 Ribu Pelaku Sudah Terdaftar
DPK Tangsel Siap Tingkatkan Layanan
Plt. Kepala DPK Tangsel, Chaerudin, menegaskan bahwa pihaknya terus berbenah dalam menyediakan layanan perpustakaan yang inklusif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kami tidak hanya menjaga dan menambah koleksi, tapi juga terus mengembangkan layanan perpustakaan serta pengelolaan arsip daerah agar bisa diakses lebih mudah oleh masyarakat,” kata Chaerudin.
Melalui pengembangan layanan digital dan peningkatan fasilitas fisik, DPK Tangsel berharap bisa memperluas akses literasi, terutama untuk generasi muda.
Pelajar: Buku Referensi Masih Kurang Lengkap
Rafi (16), siswa kelas XI SMAN 4 Tangsel, mengaku sering berkunjung ke perpustakaan DPK Tangsel untuk mengerjakan tugas sekolah. Namun ia menyayangkan keterbatasan koleksi buku referensi, khususnya yang berkaitan dengan pelajaran eksakta.
“Saya sering cari buku fisika atau kimia yang lebih detail, tapi kadang enggak nemu. Harusnya buku referensinya ditambah,” kata Rafi saat ditemui di ruang baca.
Senada dengan Rafi, Nadia (15), siswi MTs di Ciputat, menuturkan bahwa dirinya menyukai buku sejarah dan biografi. Namun ia juga berharap koleksi buku penunjang pelajaran agama dan sosial bisa diperbanyak.
“Banyak banget novel bagus, tapi buku sejarah Islam atau tokoh-tokoh nasional agak susah dicari yang lengkap,” ujar Nadia.
Editor: Imron Rosadi



































