LEBAK, RADAR24NEWS.COM-Kabupaten Lebak kembali menunjukkan geliat ekonominya. Dalam laporan terbaru triwulan pertama (Januari–Maret) tahun 2025, nilai realisasi investasi di kabupaten yang berada di ujung selatan Banten ini mencapai Rp272 miliar. Tak hanya mencatatkan angka impresif, investasi ini juga menyerap 1.206 tenaga kerja, memberikan dampak langsung bagi masyarakat setempat.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak, Yadi Basari Gunawan, menyampaikan bahwa investasi tersebut berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp221,8 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp50,3 miliar.
“Nilai investasi tersebut menjadi sinyal positif bahwa Lebak makin dipercaya investor, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya Yadi saat diwawancara wartawan, Jumat (9/5/2025).
Kawasan Industri Jadi Daya Tarik
Tak bisa dimungkiri, keberadaan kawasan industri yang tersebar di 13 kecamatan dan terintegrasi langsung dengan Jalan Tol Serang–Panimbang, menjadi salah satu magnet utama investasi di Lebak. Selain itu, hadirnya KRL Commuterline Rangkasbitung–Jakarta memperkuat aksesibilitas Lebak dari dan ke pusat ekonomi nasional.
Pemerintah Kabupaten Lebak juga telah mengantisipasi perkembangan ini melalui Perda Nomor 7 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Perda tersebut menetapkan sebagian wilayah Lebak sebagai daerah industri, tidak hanya sebagai kawasan konservasi seperti sebelumnya.
“Dengan Perda ini, arah pembangunan Lebak makin jelas. Kawasan industri bisa berkembang tanpa menabrak aturan lingkungan,” kata Yadi.
Baca Juga: Semen Merah Putih Rusak Gunung Adat? Warga Baduy Buka Suara
Lima Sektor Unggulan Investasi
Lima sektor utama mendominasi realisasi investasi triwulan I 2025:
- Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkotaan: Rp76 miliar
- Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi: Rp71 miliar
- Industri Lainnya: Rp51 miliar
- Pertambangan: Rp33 miliar
- Perdagangan dan Reparasi: Rp10 miliar
“Sebagian besar PMA (Penanaman Midal Asing-red) berasal dari investor asal Korea Selatan, Tiongkok, Malaysia, dan Thailand, yang mulai melihat potensi besar di sektor industri dan logistik Lebak,” tambah Yadi.
Kemudahan Izin Jadi Kunci
Selain infrastruktur, faktor lain yang mendorong lonjakan investasi adalah pelayanan perizinan yang cepat dan efisien. Pemkab Lebak kini telah sepenuhnya menggunakan layanan digital online, sehingga proses izin bisa dilakukan dari mana saja tanpa perlu bertatap muka.
“Kita permudah semua proses, tanpa bertele-tele. Investor luar daerah bahkan luar negeri bisa akses perizinan secara online,” jelas Yadi.
Komitmen Pemerintah Dorong Investasi Berkelanjutan
Bupati Lebak, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, terus mendorong agar Lebak menjadi daerah tujuan investasi dengan iklim usaha yang aman dan nyaman. Selain aktif mempromosikan potensi sumber daya alam, Hasbi juga berkomitmen memperkuat regulasi dan dukungan infrastruktur.
“Kami ingin Lebak menjadi rumah nyaman bagi investor. Jika investasi masuk, ekonomi tumbuh, dan masyarakat Lebak sejahtera,” pungkas Yadi.
Editor: Imron Rosadi