BANTEN, RADAR24NEWS.COM–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten resmi membatalkan rencana pembangunan Tempat Pemrosesan Sampah Akhir (TPSA) Regional di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak. Proyek pengolahan sampah berskala regional itu akan dialihkan ke Kecamatan Maja, wilayah yang sebelumnya sempat menjadi lokasi awal perencanaan.
Gagal di Cileles, Proyek TPSA Rp Miliaran Kini Dilirik ke Maja
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, membenarkan bahwa pihaknya kini tengah fokus mematangkan rencana pemindahan lokasi proyek. Langkah tersebut diambil menyusul penolakan dari masyarakat sekitar lokasi di Kecamatan Cileles yang khawatir terhadap dampak lingkungan, meski pihak Pemprov menjamin bahwa teknologi pengolahan sampah yang digunakan ramah lingkungan dan minim bau.
“Betul kang (meyebut wartawan), kami ada rencana pemindahan. Sekarang prosesnya masuk ke tahap penetapan lokasi dan pengadaan lahan di Kecamatan Maja,” ujar Arlan di kantornya, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: Pendidikan Tinggi Banten Akan Berubah? Ini Pernyataan Mengejutkan Wali Kota Tangerang
Lokasi Awal Maja, Kini Jadi Alternatif Final
Menariknya, wilayah Maja sebenarnya sempat menjadi lokasi awal rencana pembangunan TPSA Regional Banten. Berdasarkan kajian awal yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten, kawasan tersebut dinilai paling layak secara topografi dan aksesibilitas.
Namun, dalam perjalanannya, lokasi dipindahkan ke Cileles oleh Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, dengan memanfaatkan lahan milik Perhutani seluas 150 hektare. Sayangnya, proyeksi itu kini kandas akibat penolakan warga.
“Terkait studi kelayakan telah ada, tinggal pematangan teknis dan sosialisasi ke warga Maja agar tidak terjadi penolakan yang sama,” terang Arlan.
38 Hektare Lahan Disiapkan di Maja
Dinas PUPR Banten menyebutkan bahwa proyek TPSA Regional membutuhkan lahan seluas 38 hektare di Kecamatan Maja. Tahapan yang akan dilalui mencakup kajian ulang, penetapan lokasi baru, hingga pembebasan lahan. Arlan mengklaim pembangunan jalan yang sempat dilakukan di Cileles tidak akan sia-sia karena kini dimanfaatkan warga setempat sebagai akses baru.
Namun, secara infrastruktur, akses ke Cileles dinilai lebih unggul karena berdekatan dengan Exit Tol Serang–Panimbang yang tengah dibangun. Sebaliknya, akses ke Maja masih memerlukan kajian lebih lanjut, termasuk kemungkinan pembangunan jalur kereta api logistik untuk mengangkut sampah antarwilayah.
DPRD Ingatkan Pentingnya Sosialisasi
Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Banten, Iip Makmur, mengingatkan bahwa kunci kelancaran proyek ini adalah keterbukaan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Menurutnya, tanpa pendekatan yang humanis dan dialogis, potensi penolakan di lokasi baru bisa kembali terjadi.
“Berikan pemahaman terlebih dahulu. Jika warga sudah tahu manfaatnya, insyaallah akan mendukung. Jangan asal main gusur atau tetapkan lokasi tanpa komunikasi,” tegas politisi PKS tersebut.
Editor: Imron Rosadi