BANTEN, RADAR24NEWS.COM—Di tengah harapan besar masyarakat akan geliat ekonomi lokal dari sektor pariwisata, pemandangan ironis justru terlihat di Kampung Cipenyu, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang. Sebuah rest area megah yang dibangun dengan dana miliaran rupiah dari Kementerian Pariwisata sejak 2019, kini hanya jadi saksi bisu janji-janji yang menguap bersama ilalang yang tumbuh liar.
Warga sekitar mengaku heran sekaligus kecewa melihat kondisi rest area yang menelan anggaran sebesar Rp1,4 miliar itu tak pernah difungsikan sebagaimana mestinya. Padahal, fasilitas tersebut awalnya digadang-gadang akan menjadi pusat kegiatan ekonomi warga, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Saya juga heran, sejak dibangun tidak pernah difungsikan. Sekarang mirip padang ilalang,” ujar Subadri, warga sekitar kepada wartawan, Jumat (2/5/2025).
Baca Juga: Janji Kampanye Tinggal Cerita, Warga Pandeglang Bertaruh Nyawa di Jalan Rusak Demi Cari Nafkah
Subadri menyebut, satu-satunya bangunan yang sempat digunakan hanyalah musala. Namun itu pun hanya sebentar karena ketiadaan fasilitas air bersih untuk berwudu.
“Akhirnya ya enggak dipakai juga. Sayang banget, padahal tujuannya bagus,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan Ade Komarudin, Kepala Dusun (Kadus) Banyuasih. Menurutnya, sejak peresmian oleh Bupati Pandeglang saat itu, Irna Narulita, tidak ada aktivitas berarti di lokasi tersebut.
“Sejak diresmikan, rest area itu belum pernah benar-benar beroperasi. Bahkan akses masuknya saja hanya jembatan dari batang kelapa,” kata Ade sambil menunjuk lokasi.
Ade menjelaskan, di lokasi tersebut terdapat beberapa bangunan, termasuk musala yang cukup besar. Namun kini, halaman area tersebut dipenuhi alang-alang, dengan kondisi bangunan yang mulai kusam dan menyeramkan.
“Kalau difungsikan potensi lokasinya luar biasa. Di belakang rest area ada Pantai Cipenyu, pasirnya putih, landai, bagus banget. Sayangnya ya itu, enggak terkelola,” keluh Ade.
Respon Pemkab Pandeglang
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang, Rahmat Zultika, mengakui belum difungsikannya rest area tersebut. Ia berdalih, hingga saat ini lokasi itu belum memiliki akses jalan masuk yang memadai.
“Rest area itu dibangun oleh Kementerian, tapi memang belum ada akses jalan. Tapi kami sudah berkoodinasi dengan Dinas Perkim untuk pembebasan lahan jalan menuju lokasi,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Sayangnya, kondisi terbengkalai ini menambah daftar panjang proyek infrastruktur daerah yang mangkrak dan menyisakan tanda tanya di tengah masyarakat. Dengan potensi wisata dan ekonomi yang terbuka lebar, warga berharap pemerintah tak lagi membiarkan fasilitas ini menjadi sekadar monumen pemborosan anggaran.
Editor: Imron Rosadi
Temukan Berita Radar24News Google News