BANTEN, RADAR24NEWS.COM—Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan akan meninggalkan praktik penunjukan pejabat berdasarkan selera pribadi alias “like and dislike”. Dalam gebrakan awal pemerintahannya, ia mengusung pendekatan meritokrasi dan manajemen talenta sebagai dasar dalam mengisi 14 posisi kepala OPD yang hingga kini masih dijabat pelaksana tugas (Plt).
Pernyataan itu disampaikan Andra saat memberikan keterangan di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Jumat (2/5/2025). Diketahui hingga saat ini, tercatat ada 14 jabatan kepala OPD di lingkungan Pemprov Banten yang masih diisi oleh pejabat pelaksana tugas (Plt). Dalam waktu dekat, jabatan-jabatan tersebut akan segera diisi secara definitif melalui mekanisme rotasi dan promosi pejabat.
“Secepatnya dilakukan (rotasi-promosi-red), tentungnya sesaui peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Andra.
Andra menegaskan bahwa pengisian jabatan dilakukan tanpa unsur kedekatan atau rasa suka dan tidak suka, melainkan berdasarkan merit sistem dan kemampuan manajerial ASN. Oleh karena itu, Andra mengaku saat ini sedang mengawasi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemrov Banten.
“Saya tegaskan disini bahwa penilaian kinerja ASN buka berdasarkan berdasarkan like and dislike, tapi berdasarkan kinerjanya. Artinya semua ASN memiliki kesempatan yang sama,” tambahnya.
Baca Juga: Kabar Gembira! Gaji dan Tukin ASN Pemprov Banten Cair Hari ini
Dukungan dari DPRD Banten
Langkah Andra mendapatkan dukungan dari DPRD Provinsi Banten. Ketua DPRD Banten, Fahmi Hakim, menyambut baik gaya kepemimpinan baru Andra dalam penataan birokrasi.
“Kami mendukung penuh agar perangkat daerah diisi oleh orang-orang yang seirama dengan visi gubernur dan wakil gubernur. Itu penting demi keberhasilan RPJMD,” ujar Fahmi.
Ini Strategi Andra Soni Bangun Birokrasi Banten
Bukan hanya sekadar rotasi jabatan, Andra Soni diam-diam sedang menyiapkan peta jalan reformasi birokrasi di Banten supaya birokrasi bersih. Di balik proses pengisian posisi kepala OPD yang kini kosong, terselip rencana besar untuk menciptakan birokrasi yang bersih, kompeten, dan merit-based.
Menurut sumber internal Pemprov Banten, Gubernur Andra tengah menyusun regulasi baru yang akan menjadi dasar kuat dalam manajemen talenta ASN, termasuk mekanisme promosi yang lebih transparan dan adil.
“Beliau sangat detail dalam menilai potensi ASN. Tidak hanya melihat CV atau jabatan sebelumnya, tapi juga integritas dan kemampuan adaptasi,” kata seorang pejabat di lingkungan Pemprov Banten yang enggan disebutkan namanya.
Langkah ini dinilai penting agar reformasi birokrasi tidak hanya berhenti pada wajah baru, melainkan juga pada pola pikir baru yang lebih melayani dan berorientasi pada kinerja.
ASN Tak Perlu “Cari Muka”, Kinerja Bicara!
Gaya kepemimpinan Andra yang anti “asal dekat” dan mengedepankan kemampuan terbukti mulai mengubah pola kerja ASN di lingkungan Pemprov Banten. Banyak ASN yang kini lebih fokus menunjukkan hasil kerja nyata ketimbang sibuk membangun citra pribadi di depan atasan.
Sejumlah ASN mengaku merasa lebih tenang dan termotivasi.
“Sekarang kami merasa penilaian benar-benar berdasarkan kinerja. Jadi enggak perlu pencitraan, cukup kerja sungguh-sungguh,” ujar wanita berinisial S (38), ASN di Dinas Pendidikan Banten.
Pendekatan ini juga diharapkan berdampak pada percepatan pembangunan di berbagai sektor, khususnya dalam implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan bersama DPRD.
Editor: Imron Rosadi
Temukan Berita Radar24News Google News