LEBAK, RADAR24NEWS.COM—Di tengah hamparan lumpur dan jalanan rusak yang membelah sunyi Kampung Pasirgabang, Desa Cisarap, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, sekelompok warga bergerak dalam diam. Di atas sebatang bambu yang diikat seadanya dengan sarung lusuh, terbaring seorang pria lemah bernama Jaer (40), yang bertaruh nyawa melawan waktu.
Hari Minggu (27/4) itu, bukan hanya langkah mereka yang berat, tapi juga beban di hati. Jaer, yang menderita komplikasi penyakit. Dia harus segera mendapatkan pertolongan medis. Namun jalanan yang sudah 12 tahun lebih tak tersentuh pembangunan, memaksa warga bertaruh tenaga dan harapan. Tidak ada ambulans, tidak ada kendaraan. Hanya sarung, bambu, dan niat tulus menyelamatkan satu nyawa.
“Kita terpaksa menandu karena jalan di sini hancur total. Untuk mencapai jalan raya yang bisa dilalui mobil, kami harus berjalan hampir satu jam,” cerita Ujang, salah seorang warga yang ikut menandu Jaer, saat menghubungi wartawan, Selasa (29/4/2025).
Menurut Ujang, setiap kali ada warga sakit, pemandangan memilukan ini selalu berulang. Bukan sekali dua kali. Tidak ada pilihan lain, selain bahu-membahu menandu pasien hingga ke jalan raya sejauh lebih dari satu kilometer.
“Kami sering menandu warga sakit seperti ini. Sudah dari dulu, karena jalannya memang tidak memungkinkan dilewati kendaraan,” katanya dengan nada getir.
Parahnya lagi, kata Ujang, jalan poros desa itu seakan dilupakan. Selama lebih dari satu dekade, warga hanya bisa menggantungkan harapan pada janji-janji pembangunan yang tak kunjung nyata.
“Kalau ada yang sakit berat, ya ditandu begini. Kadang malam hari, kadang hujan. Ngeri, tapi mau bagaimana lagi,” tambah Ujang.
Beruntung, Jaer akhirnya berhasil dibawa ke Rumah Sakit Malimping dan kini sedang dalam penanganan medis. Namun luka di hati warga Pasirgabang lebih dalam dari sekadar tanah becek. Mereka merasa ditinggalkan.
“Kami mohon kepada pemerintah, jangan hanya janji tahun ke tahun. Kami butuh jalan yang layak, demi keselamatan dan kehidupan kami,” pinta Ujang, mewakili jeritan warga lainnya.
Pemerintah Janjikan Perbaikan, Tapi…
Plt Camat Wanasalam, Cece Saputra, saat dikonfirmasi, mengatakan bahwa jalan rusak yang dilalui warga tersebut kemungkinan besar merupakan jalan poros desa. Artinya, kewenangan pembangunan ada di tingkat desa.
“Tapi kita juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan desa, karena harus menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia,” ujar Cece.
Untuk ruas jalan kabupaten di wilayah Cisarap sendiri, Cece menyebut rencananya akan dibangun pemerintah pada tahun 2026 mendatang.
“Kalau jalan kabupatennya, insya Allah tahun depan akan dibangun,” imbuhnya.
Sayangnya, bagi warga yang harus berjalan menandu pasien dalam lumpur, tahun depan terasa sejauh ibarat jarak tempuh dari Kecamatan Wanasalam menuju Rangkasbitung.
Penulis dan Editor: Imron Rosadi
Temukan Berita Radar24News Google News