KAB. TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Dugaan Aksi penipuan yang mengatasnamakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana, bikin geger! Sejumlah oknum tak dikenal nekat menghubungi pihak sekolah dan masyarakat dengan modus pura-pura sebagai pejabat demi melancarkan aksinya. Disdik pun angkat suara dan mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya.
“Saya menegaskan, nomor yang dipakai terduga penipu bukan milik saya. Dan saya mengimbau baik kepada pihak sekolah dan masyarakat, segala bentuk komunikasi mencurigakan yang mengatasnamakan saya atau instansi kami adalah tidak benar! murni penipuan,” tegas Kadisdik Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana berdasarkan keterangan resmi diterima wartawan, Sabtu (26/4/2025).
Baca Juga: Warga Gunung Kaler Krisis Air Bersih, PMI Kabupaten Tangerang Bergerak!
Daftar Nomor Palsu yang Digunakan Pelaku
Tercatat, ada tiga nomor yang digunakan pelaku dalam aksi penipuannya, yakni:
- 087727816388
- 081235504418
- 087729929433
“Sekali lagi, saya menegaskan bahwa nomor-nomor itu bukan nomor saya. Dan tidak terdaftar sebagai kontak resmi di Disdik Kabupaten Tangerang,” tambah Dadan.
Disdik Imbau Masyarakat Tetap Waspada
Dadan menekankan bahwa seluruh informasi resmi hanya disampaikan melalui kanal resmi Disdik Kabupaten Tangerang seperti website dinas dan akun media sosial terverifikasi.
“Jika ada yang menghubungi dengan iming-iming proyek atau bantuan pendidikan dan mengatasnamakan Disdik, segera lakukan konfirmasi ke kantor kami,” tegasnya.
Disediakan Layanan Aduan Khusus
Untuk mengantisipasi semakin meluasnya modus penipuan ini, Disdik membuka layanan aduan bagi masyarakat dan sekolah yang merasa dihubungi oleh pihak mencurigakan.
“Kami terbuka menerima laporan dari masyarakat dan institusi pendidikan agar kasus seperti ini tidak terulang,” tutup Dadan.
Sekolah Jadi Target Utama
Sejumlah kepala sekolah mengaku pernah dihubungi oleh pelaku dengan nada meyakinkan dan mengaku sebagai pejabat dinas. Salah satunya salah seorang kepala sekolah di Kecamatan Balaraja yang meminta namanya tidak ditulis, dia mengungkapkan pengalamannya.
“Saya sempat ditelepon seseorang yang mengaku dari dinas dan menyebut akan memberikan bantuan untuk pengembangan sekolah. Tapi setelah dicek, ternyata hoaks,” ungkapnya.
Ia mengaku hampir saja percaya jika tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu ke Disdik.
Editor: Imron Rosadi