TANGSEL, RADAR24NEWS.COM–Suasana Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang selama ini dikenal semrawut dan kumuh, perlahan mulai berubah. Dari tumpukan sampah yang menahun hingga trotoar yang kini rapi, kawasan pasar ini tengah berbenah total. Pemerintah Kota Tangerang Selatan tak hanya menggelar operasi bersih, tapi juga merancang kawasan tersebut menjadi pusat kuliner dan ikon kota layaknya Malioboro di Yogyakarta.
Pilar Tinjau Langsung Penataan Pasar Ciputat di Malam Hari
Pada Kamis malam (24/4), Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, turun langsung menyusuri trotoar Pasar Ciputat. Ia didampingi jajaran camat, lurah, serta beberapa kepala dinas terkait. Dalam kunjungannya, Pilar mengecek progres penataan kawasan yang telah dilakukan beberapa waktu terakhir.
“Memang kondisi Pasar Ciputat belum 100 persen beres, tapi kami sudah mengintruksikan untuk ditata dengan baik supaya rapih,” ujar Pilar berdasarkan keterangan diterima wartawan, Jumat (25/5/2025).
Baca Juga: Curi Demi Anak, Ibu di Tangsel Dimaafkan Lewat Restorative Justice
Pilar menyebutkan bahwa jalan di sekitar pasar sudah dibetonisasi dan diaspal, pedestrian dipasang rapi, dan para pedagang tidak lagi berjualan di badan jalan. Kondisi ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.
“Saya barusan berbincang dengan sejumlah masyarakat, sekarang lebih cepat lewat jalan Pasar Ciputat karena todak macet dan tak kumuh lagi,” imbuhnya.
Menuju Malioboro-nya Tangsel
Pilar tidak hanya fokus pada penataan fisik, tetapi juga memiliki visi besar. Ia ingin menjadikan Jalan Haji Usman sebagai pusat kuliner malam, mirip seperti Malioboro di Yogyakarta atau Braga di Bandung.
“Kita akan pasang lampu-lampu yang indah agar suasananya lebih menarik. Saya ingin menjadikan kawasan ini sebagai ikon Tangsel. Maka itu, parkir juga akan kita rapikan,” ucap Pilar penuh semangat.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa area pasar juga akan dilengkapi pagar dengan desain tematik untuk mempercantik tampilan.
“Konsep ini untuk memberikan nuansa seperti di kawasan bisnis modern namun tetap mempertahankan karakter pasar tradisional,” tutup Pilar
Editor: Imron Rosadi