LEBAK, RADAR24NEWS.COM—Harga gabah di Kabupaten Lebak kini mencapai Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kenaikan harga ini disambut baik oleh para petani, terutama menjelang masa panen padi di bulan April 2025 yang mencakup 12.500 hektare lahan sawah di berbagai kecamatan.
Ketua Gapoktan Sukabungah, Desa Tambakbaya, Ruhiana, menyatakan bahwa harga tersebut naik dari sebelumnya Rp5.500 per kilogram. Dengan harga baru ini, petani dapat meraih keuntungan signifikan.
“Kami beli gabah pungut panen dari petani sebesar Rp6.500 per kilogram. Dengan produktivitas rata-rata enam ton per hektare, petani bisa mendapatkan pendapatan kotor sekitar Rp32,5 juta per hektare,” ujar Ruhiana, Senin (21/4/2025).
Baca Juga: 83 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Lebak Banten
Dari jumlah tersebut, petani dapat menyisihkan sekitar satu ton gabah untuk kebutuhan konsumsi keluarga selama beberapa bulan ke depan. Sementara itu, keuntungan bersih diperkirakan mencapai Rp20 juta per hektare, setelah dikurangi biaya produksi sekitar Rp12,5 juta.
Penggilingan Gabah dan Pasokan ke Bulog
Bambang (60), pemilik penggilingan di Warunggunung, juga menyatakan hal senada. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya menampung gabah dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram dan beras hasil penggilingan dipasok langsung ke Bulog.
“Kita menjual beras ke Bulog dengan harga Rp12.500 per kilogram, sekitar 30 hingga 50 ton per bulan,” jelas Bambang.
Menurutnya, harga beras jenis medium kini berada pada kisaran Rp13.600 hingga Rp14.500 per kilogram, tergantung kualitas. Kenaikan harga beras ini juga berdampak pada stabilitas harga gabah di tingkat petani dan penggilingan.
Dinas Pertanian Dorong Tanam Ulang Usai Panen
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, menegaskan bahwa musim panen kali ini memberikan keuntungan yang menggembirakan bagi petani.
“Harga gabah kering simpan rata-rata Rp6.500 per kilogram. Ini tentu menguntungkan petani dan mendorong peningkatan ekonomi keluarga mereka,” terang Deni.
Ia juga mengimbau para petani untuk segera melakukan gerakan tanam ulang setelah panen guna mendukung program swasembada pangan dan menjaga ketahanan pangan daerah.
Editor: Imron Rosadi