KAB. SERANG, RADAR24NEWS.COM –Seluas 124 hektare sawah di Desa Ragas Masigit, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, terancam gagal tanam pada musim tanam kedua. Hal ini disebabkan oleh ambruknya saluran irigasi yang berfungsi mengalirkan air ke sawah-sawah tersebut, sehingga pasokan air ke area persawahan terganggu.
Penyebab Kerusakan Saluran Irigasi
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang, Yuli Saputra, menjelaskan bahwa saluran irigasi tersebut ambruk akibat meluapnya Sungai Priuk. Saluran irigasi tersebut dibangun sekitar 20 tahun yang lalu tersebut kini tidak mampu menahan arus sungai yang meningkat, sehingga menyebabkan kerusakan yang berdampak langsung pada kebutuhan air untuk pertanian.
“Berdasarkan keterangan para petani, irigasi ambruk karena luapan Sungai Priuk,” ujar Yuli Saputra, Kamis (17/4/2024).
Saluran irigasi yang jebol tersebut menyebabkan air mengalir langsung ke sungai, dan tidak lagi mengalir ke sawah-sawah yang membutuhkan air untuk proses tanam padi. Artinya, jika tidak segera diperbaiki bisa mengakibatkan petani gagal tanam kedua tahun ini.
“Air dari saluran irigasi itu sangat vital untuk area persawah disini, makanya harus segera diperbaiki supaya air kembali mengalir ke sawah. Apabila tidak diperbaiki akan mengakibatkan petani gagal tanam,” terangnya.
Koordinasi Pemerintah untuk Perbaikan
Yuli menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang serta Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) untuk segera menangani kerusakan tersebut. DPUPR dan BBWSC3 pun sudah meninjau lokasi dan merespons masalah ini dengan cepat.
“Hasil kordinasi, kerusakan ini akan segera diperbaiki DPUPR bersama BBWSC3,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, Abdul Gofur, juga membenarkan adanya kerusakan saluran irigasi tersebut, dan mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan permasalahan ini kepada DKPP Kabupaten Serang.
“Kami sangat mendorong agar masalah ini segera ditangani karena kebutuhan air bagi petani harus dipenuhi,” ujarnya.
Editor: Imron Rosadi