KOTA TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Warga Kunciran dihebohkan dengan kemunculan kasus chikungunya yang mulai terdeteksi di wilayah tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pun langsung bereaksi cepat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dengan mengimbau masyarakat untuk waspada, mengenali gejalanya sejak dini, dan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran virus lebih luas.
Langkah Pencegahan Ditingkatkan, Edukasi Digencarkan
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Meski jarang berakibat fatal, penyakit ini dapat menyebabkan gejala yang cukup menyiksa dan mengganggu aktivitas harian penderitanya.
“Gejala yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi mendadak, nyeri sendi hebat terutama di pergelangan tangan, lutut, dan pergelangan kaki, sakit kepala, ruam kulit, serta kelelahan,” terang Dini, Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, kasus chikungunya yang sudah muncul di Kunciran menjadi alarm bagi masyarakat agar lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Langkah paling efektif mencegah penyebaran virus adalah dengan menjalankan PSN secara rutin, yakni 3M: menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat air, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Sosialisasi dan Akses Layanan Diperluas
Tak hanya mengimbau, Dinkes Kota Tangerang juga menggencarkan sosialisasi melalui puskesmas, sekolah, dan berbagai kegiatan masyarakat. Tujuannya, agar warga semakin sadar akan bahaya chikungunya dan tahu cara mencegahnya.
“Kesadaran masyarakat adalah kunci. Oleh karena itu, edukasi akan terus kami tingkatkan,” tambah Dini.
Baca Juga: Tak Terima Diputus, Pria di Tangerang Bacok Mantan Pacar dan Kekasih Barunya
Selain itu, Pemkot Tangerang juga membuka akses layanan pemeriksaan dini di seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama. Masyarakat yang mengalami gejala demam atau nyeri sendi diminta untuk segera memeriksakan diri agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Ajak Warga Bergerak Bersama
Dinkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor, mulai dari aparat kelurahan hingga masyarakat umum, untuk menekan angka penyebaran chikungunya. Pemerintah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan kebersihan lingkungan sebagai gaya hidup, bukan hanya ketika ada wabah.
“Melawan chikungunya tak cukup dengan obat-obatan. Dibutuhkan kebersamaan, kesadaran, dan aksi nyata di lapangan. Jangan sampai lengah, karena nyamuk tak kenal waktu,” pungkas Dini.
Editor: Imron Rosadi