TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Bangunan lembap, suasana kusam, dan fasilitas seadanya menyambut langkah Wali Kota Tangerang, Sachrudin, saat melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Kota Tangerang, Kamis (10/4/2025). Melihat langsung kondisi yang memprihatinkan, Sachrudin langsung memerintahkan renovasi agar tempat perlindungan bagi orang terlantar dan ODGJ itu bisa lebih layak dan manusiawi.
Dialog Mengharukan di Tengah Sidak
Dalam sidaknya ke RPS yang berlokasi di Jalan Pintu Air 10, Kelurahan Mekarsari, Kota Tangerang, Sachrudin didampingi Wakil Wali Kota Maryono serta jajaran kepala dinas. Di lokasi, ia berdialog langsung dengan para penghuni yang sebagian besar merupakan lanjut usia dan orang terlantar.
“Awalnya yang tinggal di RPS ini ada lima orang, mayoritas meraka berasal dari luar Kota Tangerang,” ujar Sachrudin kepada awak media.
Salah satu momen yang menyentuh terjadi ketika Sachrudin menyapa seorang perempuan penghuni. “Ibu aslinya dari mana?” tanyanya. Seorang ibu yang tidak menyebutkan namnya tersebut langsung menjawab. “Saya asal Jatinegara,” jawabnya.
Instruksi Renovasi dan Penataan Lingkungan
Mendapati kondisi bangunan yang lembap dan kurang tertata, Sachrudin langsung memberikan instruksi tegas. Ia meminta Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang untuk segera melakukan renovasi serta penataan lingkungan agar lebih layak huni.
“Saya minta dilakukan penataan ulang supaya lebih nyaman. Kemudian di rumah singgaj itu, saya minta itu ikut direnovasi (rehab),” tegasnya.
Baca Juga: Baru Sampai Kota Tangerang? Jangan Lupa Lapor Diri, Ya!
Layanan Sosial Perlu Digitalisasi
Tak hanya menyoroti kondisi fisik RPS, Sachrudin juga meninjau langsung sistem pelayanan sosial di kantor Dinsos Kota Tangerang. Ia menyoroti masih adanya warga yang harus datang dari wilayah jauh hanya untuk mengurus layanan BPJS dan bantuan sosial.
“Warga kita tidak seharusnya repot bolak-balik hanya untuk urus layanan sosial. Bayangkan, ada ibu-ibu dari Larangan Selatan yang jauh-jauh ke sini karena belum bisa online,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Untuk itu, ia mendorong jajaran Dinsos agar mempercepat digitalisasi layanan agar masyarakat, khususnya kelompok rentan, dapat lebih mudah mengakses bantuan dan pelayanan yang mereka butuhkan.
“Bikin sistem yang gampang dan cepat, supaya masyarakat, khususnya yang kurang mampu, nggak perlu repot lagi,” tutup Sachrudin.
Editor: Imron Rosadi