TANGERANG, RADAR24NEWS.COM—Hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang sejak Minggu malam (6/4/2025) mengakibatkan banjir setinggi 50 cm merendam Jalan Kampung Candulan, Kecamatan Cipondoh. Genangan air setinggi lutut orang dewasa itu membuat akses jalan lumpuh total, memaksa warga menutup jalur bagi kendaraan roda empat untuk mencegah kemacetan dan kerusakan mesin.
Warga Terpaksa Memarkir Kendaraan di Jalan
Menurut pantauan di lokasi, air mulai menggenangi jalan sekitar pukul 22.00 WIB setelah hujan yang mengguyur sejak sore tak kunjung reda. Meski sempat mulai surut pada pagi hari, genangan air masih berkisar 30–35 cm dan belum memungkinkan kendaraan roda empat melintas. Banyak warga terpaksa memarkirkan kendaraan mereka di tepi jalan untuk menghindari mogok dan kerusakan mesin.
Warga Setempat Ceritakan Dampaknya
Yadi Suriyadi, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi, mengaku kampungnya sering tertendam banjir. Namun banjir kali ini cukup parah dibanding sebelumnya. Biasanya banjir hanya sekitar 5-10 sentimeter.
“Semalam air sempat setinggi pinggang, sekitar 50 cm. Mobil-mobil yang sempat masuk malah mundur lagi karena takut mogok. Rumah saya juga ikut terendam, barang-barang pada rusak,” ungkapnya dengan nada kesal, Senin (7/4/2-25).
Baca Juga: Tak Disangka! Klub Senam Kota Tangerang Sabet Puluhan Medali di Thailand
Yadi menambahkan, sejumlah meja sengaja diletakkan melintang di tengah jalan sebagai tanda penutupan jalur sementara. Hal tersebut dilakukan karena banjir yang melanda di kampungnya belum surut.
“Warga sini sengaja menutup jalan sementara, kasihan mobil kalau maksa lewat. Banyak motor juga ditinggal di tengah jalan karena rumah pemiliknya kebanjiran,” tuturnya.
Rumah Warga Terendam, Kerugian Tak Terhindarkan
Tak hanya mengganggu akses lalu lintas, banjir juga berdampak pada rumah-rumah warga yang berada di zona rendah. Beberapa warga mengaku mengalami kerusakan pada dinding rumah dan kehilangan barang-barang pribadi seperti pakaian, elektronik, bahkan dokumen penting.
“Rumah saya ya sederhana saja, pas kena air terus jadi rusak semua. HP rusak, tembok lembab, kasur basah. Nggak tahu lagi mau ngungsi ke mana,” keluh Istra sambil memindahkan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi.
Anak-anak Menemukan Keceriaan di Tengah Banjir
Meski warga dewasa sibuk menghadapi kerugian, suasana berbeda justru datang dari anak-anak. Genangan air justru dijadikan arena bermain air oleh mereka. Suman Efendi, warga lainnya, tampak memantau anaknya yang asyik bermain air.
“Namanya juga anak-anak, lihat air langsung senang. Kita orang tua yang pusing, tapi mereka malah ketawa-ketawa. Ya sudah, selama aman, biarin aja mereka bahagia sedikit,” ujarnya sambil tersenyum kecut.
Editor: Imron Rosadi