TANGERANG, RADAR24NEWS.COM–Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) tengah merancang pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kecamatan Setu sebagai solusi mengatasi limbah domestik yang kian meningkat. Seiring pertumbuhan populasi, kebutuhan pengolahan limbah yang efektif menjadi prioritas untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Tantangan Kesiapan Lahan
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Tangsel, Ade Suprizal, mengungkapkan bahwa IPLT ini akan menggunakan sistem pengolahan konvensional yang lebih efisien secara biaya dibandingkan metode mekanis. Namun, ada sejumlah kendala teknis yang harus diselesaikan sebelum pembangunan dimulai, terutama terkait kesiapan lahan.
“Kendala utama yang kami hadapi adalah kesiapan lahan. Lokasi yang direncanakan masih memerlukan pemadatan dan penurapan karena berada di bawah badan jalan serta rawan banjir. Jika lahan sudah siap, kami dapat mengajukan pendanaan ke pemerintah pusat,” ujar Ade belum lama ini, ditulis Senin (24/3/2025)
Menurutnya, IPLT ini nantinya akan dilengkapi beberapa kolam sedimentasi yang berfungsi mengendapkan lumpur tinja selama sekitar satu bulan. Limbah padat yang tersisa dapat dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai kompos atau bahan baku batu bata.
Pendanaan dan Kolaborasi dengan Swasta
Berdasarkan Detail Engineering Design (DED) yang telah disusun, pembangunan IPLT ini diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 9 hingga 10 miliar. Sumber dana bisa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau diusulkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setelah kesiapan lahan dipastikan.
“Pemerintah pusat sebenarnya siap membantu, tapi lahannya harus siap terlebih dahulu,” tambah Ade.
Selain itu, Pemkot Tangsel juga berencana menggandeng sektor swasta dalam pengelolaan limbah domestik. Kepala Bidang Air Minum dan Air Limbah DCKTR Tangsel, Budi Rachmat, mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 18 perusahaan penyedotan tinja di Tangsel. Namun, banyak dari mereka masih membuang limbah ke luar daerah atau lokasi yang tidak memenuhi standar lingkungan.
“Kami sudah mengundang pelaku usaha penyedotan tinja untuk bekerja sama agar limbah terkontrol dan IPLT bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Budi.
Harapan Warga terhadap IPLT
Rencana pembangunan IPLT ini mendapat tanggapan dari masyarakat, khususnya mereka yang sering menghadapi permasalahan sanitasi. Dian, warga Ciputat, menilai bahwa fasilitas pengolahan limbah yang modern memang sudah sangat dibutuhkan.
“Kalau IPLT ini benar-benar bisa mengurangi pencemaran dan tidak menimbulkan bau, tentu ini kabar baik. Banyak saluran pembuangan yang tersumbat karena limbah domestik tidak terkelola dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Rahmat, warga Kecamatan Setu, berharap IPLT bisa beroperasi secara optimal dan tidak sekadar proyek.
“Saya sering melihat pembuangan limbah sembarangan ke sungai. Dengan adanya IPLT, saya berharap pemerintah lebih tegas mengatur pengelolaan limbah, baik dari rumah tangga maupun bisnis,” ujar Rahmat.
Editor: Imron Rosadi